Lembaga Keuangan Non Bank (LKBB) adalah lembaga keuangan yang tidak berbentuk bank, namun berkaitan dengan aktivitas keuangan. LKBB dapat berupa perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, perusahaan dana pensiun, dan lembaga pembiayaan lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang tidak berbentuk bank, LKBB juga diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK merupakan lembaga pengawas dan regulator di bidang jasa keuangan di Indonesia. OJK didirikan pada tahun 2011 sebagai pengganti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non-Bank (Bapepam-LK). Tugas OJK adalah mengawasi dan mengatur sektor jasa keuangan, termasuk lembaga keuangan non bank.
LKBB memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai lembaga keuangan non bank, LKBB memiliki kegiatan yang beragam. Berikut adalah beberapa jenis LKBB yang ada di Indonesia:
1. Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan adalah lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk membiayai pembelian barang seperti mobil, motor, atau alat-alat berat. Perusahaan Pembiayaan juga memberikan kredit usaha kepada pelaku usaha kecil dan menengah.
2. Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi adalah lembaga keuangan yang memberikan jaminan atau perlindungan atas risiko tertentu yang dialami oleh nasabahnya. Risiko yang dijamin oleh perusahaan asuransi dapat berupa risiko kesehatan, risiko kecelakaan, risiko harta benda, dan lain sebagainya.
3. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan Sekuritas adalah lembaga keuangan yang bergerak di bidang pasar modal. Perusahaan Sekuritas menyediakan jasa dalam pengelolaan portofolio saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya.
4. Perusahaan Dana Pensiun
Perusahaan Dana Pensiun adalah lembaga keuangan yang bertugas mengelola dana pensiun bagi karyawan suatu perusahaan. Perusahaan Dana Pensiun memberikan jaminan pensiun kepada karyawan yang telah mengabdi dalam perusahaan tersebut.
5. Lembaga Pembiayaan Lainnya
Selain perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, dan perusahaan dana pensiun, masih banyak lembaga keuangan non bank lainnya seperti lembaga pembiayaan syariah, lembaga pembiayaan konsumen, dan lembaga pembiayaan kesehatan.
Meskipun tidak berbentuk bank, LKBB juga diatur oleh OJK. Pengaturan OJK terhadap LKBB bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia. OJK mengawasi dan mengatur LKBB dalam beberapa aspek, seperti:
1. Persyaratan Pendirian
OJK mengatur persyaratan pendirian LKBB agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persyaratan pendirian LKBB meliputi modal minimal, keahlian manajemen, dan struktur organisasi.
2. Ketentuan Operasional
OJK juga mengatur ketentuan operasional LKBB dalam rangka menjaga kesehatan keuangan LKBB. Ketentuan operasional dapat berupa ketentuan mengenai investasi, pengelolaan risiko, dan pengelolaan dana nasabah.
3. Pengawasan dan Pembinaan
OJK melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap LKBB. Pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa LKBB menjalankan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan pembinaan dilakukan untuk membantu LKBB agar dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
4. Pelaporan
LKBB wajib melaporkan kegiatan dan kondisi keuangannya kepada OJK secara berkala. Pelaporan dilakukan untuk memudahkan OJK dalam melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap LKBB.
Adanya pengawasan dan pengaturan dari OJK terhadap LKBB diharapkan dapat menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia dan memberikan perlindungan kepada nasabah LKBB. Sebagai nasabah LKBB, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Cek Legalitas LKBB
Sebelum menggunakan jasa LKBB, pastikan bahwa LKBB tersebut telah memiliki izin usaha dari OJK. Pastikan juga bahwa LKBB tersebut terdaftar sebagai anggota asosiasi LKBB yang diakui oleh OJK.
2. Perhatikan Ketentuan Kredit
Sebelum mengajukan kredit, pastikan bahwa ketentuan kredit yang ditawarkan oleh LKBB sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Pastikan juga bahwa LKBB memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai bunga, tenor, dan biaya administrasi.
3. Perhatikan Risiko
Sebelum menggunakan jasa LKBB, perhatikan risiko yang mungkin terjadi. Risiko yang mungkin terjadi seperti risiko gagal bayar, risiko kecurangan, dan risiko likuiditas. Pastikan bahwa LKBB memberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko tersebut.
4. Pilih LKBB yang Terpercaya
Pilihlah LKBB yang memiliki reputasi baik dan telah memiliki pengalaman dalam bidang yang ditekuninya. Pastikan juga bahwa LKBB tersebut menerapkan standar etika yang tinggi dalam menjalankan kegiatannya.
Dalam kesimpulannya, LKBB memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai lembaga keuangan non bank, LKBB memainkan peran dalam memberikan pembiayaan, jaminan perlindungan asuransi, pengelolaan dana pensiun, dan lain sebagainya. Sebagai nasabah LKBB, perhatikan ketentuan kredit, risiko, dan pilih LKBB yang terpercaya. Pengawasan dan pengaturan LKBB oleh OJK bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia dan memberikan perlindungan kepada nasabah LKBB.