But asuransi atau yang lebih dikenal dengan istilah insurance-linked securities (ILS) adalah jenis produk keuangan yang memungkinkan perusahaan asuransi untuk memperoleh modal tambahan. Dalam konteks asuransi, but asuransi adalah instrumen finansial yang terstruktur, yang menggunakan risiko asuransi sebagai dasar untuk menciptakan nilai. Dalam hal ini, investor membeli obligasi yang menggambarkan risiko asuransi, yang memungkinkan perusahaan asuransi untuk memperoleh modal tambahan untuk keperluan bisnisnya.
Di Indonesia, terdapat beberapa contoh but asuransi yang tersedia untuk investor. Contoh but asuransi di Indonesia meliputi produk seperti Catastrophe Bond (CAT Bond), Insurance securitisation, dan Industry Loss Warranty (ILW).
Catastrophe Bond (CAT Bond) adalah but asuransi yang memperdagangkan risiko bencana alam seperti gempa bumi, badai, dan banjir. Investor membeli obligasi yang menggambarkan risiko bencana alam, dan perusahaan asuransi akan memperoleh modal tambahan dari penjualan obligasi tersebut. Jika bencana alam terjadi, investor akan kehilangan sebagian atau seluruh uang mereka, sedangkan perusahaan asuransi akan menggunakan modal tambahan tersebut untuk membayar klaim asuransi.
Insurance securitisation adalah but asuransi yang memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengalihkan risiko asuransi mereka ke investor. Dalam hal ini, perusahaan asuransi menjual portofolio asuransi mereka kepada investor dalam bentuk nilai nominal. Investor kemudian membayar uang premi yang sama dengan yang dibayarkan oleh nasabah kepada perusahaan asuransi. Jika terjadi klaim, investor akan menerima pembayaran sesuai dengan nilai nominal yang mereka beli, sementara perusahaan asuransi akan menggunakan modal tambahan tersebut untuk membayar klaim.
Industry Loss Warranty (ILW) adalah but asuransi yang memperdagangkan risiko kerugian akibat bencana alam pada industri asuransi secara keseluruhan. Investor membeli obligasi yang menggambarkan risiko kerugian, dan perusahaan asuransi akan memperoleh modal tambahan dari penjualan obligasi tersebut. Jika terjadi kerugian akibat bencana alam, investor akan kehilangan sebagian atau seluruh uang mereka, sementara perusahaan asuransi akan menggunakan modal tambahan tersebut untuk membayar klaim.
Meskipun but asuransi merupakan produk keuangan yang menarik bagi investor dan perusahaan asuransi di Indonesia, terdapat risiko yang harus diperhatikan. Risiko utama adalah risiko bencana alam. Jika terjadi bencana alam yang mengakibatkan kerugian besar, investor akan kehilangan sebagian atau seluruh uang mereka dan perusahaan asuransi mungkin tidak memiliki cukup modal tambahan untuk membayar klaim. Selain itu, but asuransi juga dapat mengalami risiko likuiditas, yaitu risiko bahwa investor tidak dapat menjual obligasi mereka di pasaran.
Namun, dengan manajemen risiko yang tepat, but asuransi dapat menjadi alternatif investasi yang menarik bagi investor dan sumber modal tambahan yang baik bagi perusahaan asuransi. Seperti dengan semua jenis investasi, investor harus melakukan penelitian yang cermat dan mempertimbangkan semua risiko dan faktor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam but asuransi.
Dalam kesimpulan, but asuransi adalah produk keuangan yang memungkinkan perusahaan asuransi untuk memperoleh modal tambahan dari investor. Di Indonesia, terdapat beberapa contoh but asuransi yang tersedia seperti CAT Bond, Insurance securitisation, dan ILW. Meskipun menarik bagi investor dan perusahaan asuransi, but asuransi juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Investor harus melakukan penelitian yang cermat dan mempertimbangkan semua risiko dan faktor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam but asuransi.