Daftar Isi
Cara Menghitung Quick Ratio Pada Laporan Keuangan Bank
Introduction
Quick ratio merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini juga dikenal sebagai acid test ratio dan dapat memberikan gambaran mengenai kecukupan aktiva lancar yang dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek perusahaan. Dalam konteks bank, quick ratio juga menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan keuangan bank. Pada artikel ini akan dijelaskan secara detail mengenai cara menghitung quick ratio pada laporan keuangan bank.
Step-by-Step Cara Menghitung Quick Ratio Pada Laporan Keuangan Bank
1. Mengumpulkan informasi dari laporan keuangan bank
Sebelum dapat menghitung quick ratio, Anda perlu mengumpulkan informasi dari laporan keuangan bank terlebih dahulu. Informasi yang dibutuhkan antara lain nilai aktiva lancar (current assets), nilai kewajiban lancar (current liabilities), dan nilai stok (inventory) jika ada. Anda dapat menemukan informasi tersebut pada laporan keuangan bank yang dirilis secara periodik.
2. Memahami konsep quick ratio
Quick ratio didefinisikan sebagai rasio antara aktiva lancar yang dapat segera diubah menjadi kas (kas, surat berharga, dan piutang) dengan kewajiban lancar. Rasio ini memberikan gambaran mengenai kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan penjualan stok. Semakin tinggi quick ratio, semakin baik juga kesehatan keuangan bank.
3. Menghitung nilai aktiva lancar
Untuk menghitung quick ratio, pertama-tama Anda perlu menghitung nilai aktiva lancar yang dimiliki oleh bank. Aktiva lancar umumnya terdiri dari kas, surat berharga, dan piutang. Nilai aktiva lancar dapat ditemukan pada laporan neraca atau balance sheet bank. Contoh, jika nilai kas sebesar 100 miliar, nilai surat berharga sebesar 200 miliar, dan nilai piutang sebesar 300 miliar, maka nilai aktiva lancar bank adalah 600 miliar.
4. Menghitung nilai kewajiban lancar
Setelah mengetahui nilai aktiva lancar, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai kewajiban lancar yang dimiliki oleh bank. Kewajiban lancar umumnya terdiri dari utang bank jangka pendek, giro nasabah, dan hutang dagang. Nilai kewajiban lancar dapat ditemukan pada laporan neraca atau balance sheet bank. Contoh, jika nilai utang bank jangka pendek sebesar 50 miliar, nilai giro nasabah sebesar 100 miliar, dan nilai hutang dagang sebesar 150 miliar, maka nilai kewajiban lancar bank adalah 300 miliar.
5. Menghitung nilai stok jika ada
Jika bank memiliki stok, maka nilai stok perlu dihitung dan dikurangkan dari nilai aktiva lancar sebelum dihitung quick ratio. Nilai stok dapat ditemukan pada laporan laba rugi atau income statement bank. Contoh, jika nilai stok sebesar 50 miliar, maka nilai aktiva lancar setelah dikurangi stok adalah 550 miliar.
6. Menghitung quick ratio
Setelah mengetahui nilai aktiva lancar dan kewajiban lancar (dikurangi stok jika ada), Anda dapat menghitung quick ratio dengan membagi nilai aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Contoh, jika nilai aktiva lancar adalah 550 miliar dan nilai kewajiban lancar adalah 300 miliar, maka quick ratio bank adalah 1,83 (550/300).
Conclusion
Kesimpulan
Quick ratio merupakan salah satu rasio keuangan penting dalam menilai kesehatan keuangan bank. Cara menghitung quick ratio pada laporan keuangan bank dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan informasi dari laporan keuangan bank, memahami konsep quick ratio, menghitung nilai aktiva lancar, menghitung nilai kewajiban lancar, menghitung nilai stok jika ada, dan menghitung quick ratio. Dengan mengetahui quick ratio, Anda dapat mengukur kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan penjualan stok.
Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.