Daftar Isi
Cara Menghitung Pembagian Beban Listrik
Salah satu faktor penting dalam perencanaan instalasi listrik adalah pembagian beban listrik yang tepat. Pembagian beban listrik yang tepat dapat menghindari terjadinya pemadaman listrik yang disebabkan oleh kelebihan beban pada satu atau beberapa sirkuit listrik. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara mendetail tentang cara menghitung pembagian beban listrik yang tepat.
Langkah-langkah Menghitung Pembagian Beban Listrik
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menghitung pembagian beban listrik:
Identifikasi sirkuit listrik dan alat-alat listrik yang terhubung pada sirkuit tersebut.
Tentukan daya listrik (watt) yang dibutuhkan oleh masing-masing alat listrik
Jumlahkan daya listrik dari semua alat listrik yang terhubung pada satu sirkuit. Contohnya, jika terdapat 3 lampu dengan daya masing-masing 60 watt, maka total daya untuk sirkuit tersebut adalah 180 watt.
Tentukan kapasitas daya maksimum dari sirkuit tersebut. Kapasitas daya maksimum disesuaikan dengan arus listrik yang dapat ditampung oleh kabel sirkuit tersebut. Kapasitas daya maksimum biasanya tertera pada breaker atau switch yang terhubung pada sirkuit tersebut.
Bagikan daya listrik total dari semua alat listrik dengan kapasitas daya maksimum sirkuit tersebut. Contohnya, jika kapasitas daya maksimum sirkuit tersebut adalah 600 watt, sedangkan total daya listrik dari semua alat listrik adalah 180 watt, maka pembagian beban listrik untuk sirkuit tersebut adalah 30% (180 watt ÷ 600 watt x 100%).
Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk setiap sirkuit listrik yang ada.
Pastikan total pembagian beban listrik untuk semua sirkuit listrik tidak melebihi kapasitas daya maksimum dari sumber listrik yang tersedia.
Cara Menghitung Pembagian Beban Listrik dengan Contoh
Agar lebih mudah dipahami, berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian beban listrik:
Pada sebuah rumah terdapat 3 sirkuit listrik. Sirkuit listrik 1 terhubung dengan 3 lampu dengan daya masing-masing 60 watt, 1 kipas angin dengan daya 50 watt, dan 1 AC dengan daya 500 watt. Sirkuit listrik 2 terhubung dengan 2 lampu dengan daya masing-masing 60 watt, 1 kipas angin dengan daya 50 watt, dan 1 televisi dengan daya 70 watt. Sirkuit listrik 3 terhubung dengan 1 kulkas dengan daya 100 watt dan 1 mesin cuci dengan daya 300 watt.
Langkah 1: Identifikasi sirkuit listrik dan alat-alat listrik yang terhubung pada sirkuit tersebut.
Sirkuit listrik 1 terhubung dengan 3 lampu, 1 kipas angin, dan 1 AC.
Sirkuit listrik 2 terhubung dengan 2 lampu, 1 kipas angin, dan 1 televisi.
Sirkuit listrik 3 terhubung dengan 1 kulkas dan 1 mesin cuci.
Langkah 2: Tentukan daya listrik (watt) yang dibutuhkan oleh masing-masing alat listrik.
Daya listrik untuk setiap alat listrik sudah tertera pada spesifikasi alat tersebut. Dalam contoh ini, daya listrik untuk setiap alat listrik adalah sebagai berikut:
Lampu: 60 watt
Kipas angin: 50 watt
AC: 500 watt
Televisi: 70 watt
Kulkas: 100 watt
Mesin cuci: 300 watt
Langkah 3: Jumlahkan daya listrik dari semua alat listrik yang terhubung pada satu sirkuit.
Untuk sirkuit listrik 1, total daya listrik adalah 3 x 60 watt + 50 watt + 500 watt = 730 watt.
Untuk sirkuit listrik 2, total daya listrik adalah 2 x 60 watt + 50 watt + 70 watt = 240 watt.
Untuk sirkuit listrik 3, total daya listrik adalah 100 watt + 300 watt = 400 watt.
Langkah 4: Tentukan kapasitas daya maksimum dari sirkuit tersebut.
Kapasitas daya maksimum biasanya tertera pada breaker atau switch yang terhubung pada sirkuit tersebut. Dalam contoh ini, kapasitas daya maksimum dari setiap sirkuit listrik adalah 1200 watt.
Langkah 5: Bagikan daya listrik total dari semua alat listrik dengan kapasitas daya maksimum sirkuit tersebut.
Untuk sirkuit listrik 1, pembagian beban listrik adalah 60,83% (730 watt ÷ 1200 watt x 100%).
Untuk sirkuit listrik 2, pembagian beban listrik adalah 20% (240 watt ÷ 1200 watt x 100%).
Untuk sirkuit listrik 3, pembagian beban listrik adalah 33,33% (400 watt ÷ 1200 watt x 100%).
Langkah 6: Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk setiap sirkuit listrik yang ada.
Langkah 7: Pastikan total pembagian beban listrik untuk semua sirkuit listrik tidak melebihi kapasitas daya maksimum dari sumber listrik yang tersedia.
Dari hasil perhitungan di atas, total pembagian beban listrik untuk semua sirkuit listrik adalah 114,16%. Hal ini menandakan bahwa kapasitas daya maksimum yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung beban listrik dari semua sirkuit listrik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan kapasitas daya maksimum atau pengurangan beban listrik pada salah satu sirkuit.
Kesimpulan
Pembagian beban listrik yang tepat dapat menghindari terjadinya pemadaman listrik yang disebabkan oleh kelebihan beban pada satu atau beberapa sirkuit listrik. Untuk menghitung pembagian beban listrik yang tepat, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi sirkuit listrik dan alat-alat listrik yang terhubung pada sirkuit tersebut, tentukan daya listrik (watt) yang dibutuhkan oleh masing-masing alat listrik, jumlahkan daya listrik dari semua alat listrik yang terhubung pada satu sirkuit, tentukan kapasitas daya maksimum dari sirkuit tersebut, bagikan daya listrik total dari semua alat listrik dengan kapasitas daya maksimum sirkuit tersebut, ulangi langkah 3 hingga 5 untuk setiap sirkuit listrik yang ada, dan pastikan total pembagian beban listrik untuk semua sirkuit listrik tidak melebihi kapasitas daya maksimum dari sumber listrik yang tersedia.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pembagian Beban Listrik ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.