Daftar Isi
Cara Menghitung Pajak Penghasilan Toko
Pajak adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara yang berpenghasilan. Begitu pula dengan toko yang memiliki penghasilan, diwajibkan untuk membayar pajak penghasilan. Pajak ini dikenakan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemilik toko untuk mengetahui cara menghitung pajak penghasilan toko agar tidak terkena sanksi atau denda.
Langkah-langkah Menghitung Pajak Penghasilan Toko
Untuk menghitung pajak penghasilan toko, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Hitung Pendapatan Bruto Toko
Pendapatan bruto toko adalah total pendapatan yang diterima oleh toko dari penjualan barang atau jasa. Seluruh pendapatan dari toko harus dihitung, termasuk semua diskon, potongan harga, ataupun biaya pengiriman barang.
Hitung Biaya Operasional Toko
Biaya operasional toko adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional toko. Biaya operasional toko meliputi biaya sewa, listrik, air, gaji karyawan, biaya iklan, dan lain-lain.
Hitung Laba Kotor Toko
Laba kotor toko adalah selisih antara pendapatan bruto dan biaya operasional toko. Jika pendapatan bruto lebih besar dari biaya operasional, maka toko memiliki laba kotor. Namun, jika biaya operasional lebih besar dari pendapatan bruto, maka toko mengalami kerugian.
Hitung PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh pihak yang membayar gaji atau honorarium. Jika toko memberikan gaji atau honorarium kepada karyawan, maka toko harus menghitung dan membayar PPh Pasal 21 atas penghasilan karyawan tersebut.
Hitung Pajak Penghasilan Badan
Jika toko merupakan badan usaha, maka toko harus membayar pajak penghasilan badan. Pajak penghasilan badan dihitung berdasarkan laba kotor toko.
Hitung Total Pajak Penghasilan Toko
Total pajak penghasilan toko adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh toko. Total pajak penghasilan toko dapat dihitung dengan menjumlahkan PPh Pasal 21 dan pajak penghasilan badan.
Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Toko
Sebagai contoh, toko ABC memiliki pendapatan bruto sebesar Rp 1.000.000.000 dan biaya operasional sebesar Rp 800.000.000. Maka, laba kotor toko ABC adalah:
Laba Kotor = Pendapatan Bruto – Biaya Operasional
Laba Kotor = Rp 1.000.000.000 – Rp 800.000.000
Laba Kotor = Rp 200.000.000
Jika toko ABC memberikan gaji kepada karyawan sebesar Rp 50.000.000, maka PPh Pasal 21 yang harus dibayar oleh toko ABC adalah:
PPh Pasal 21 = 0,05 x (Penghasilan – Pengurang)
PPh Pasal 21 = 0,05 x (Rp 50.000.000 – Rp 4.500.000)
PPh Pasal 21 = Rp 2.225.000
Jika toko ABC merupakan badan usaha, maka pajak penghasilan badan yang harus dibayar oleh toko ABC adalah:
Pajak Penghasilan Badan = 0,25 x Laba Kotor
Pajak Penghasilan Badan = 0,25 x Rp 200.000.000
Pajak Penghasilan Badan = Rp 50.000.000
Total pajak penghasilan toko ABC adalah:
Total Pajak Penghasilan = PPh Pasal 21 + Pajak Penghasilan Badan
Total Pajak Penghasilan = Rp 2.225.000 + Rp 50.000.000
Total Pajak Penghasilan = Rp 52.225.000
Kesimpulan
Menghitung pajak penghasilan toko memang memerlukan perhitungan yang teliti dan cermat. Namun, dengan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, pemilik toko dapat menghitung pajak penghasilan toko dengan mudah. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menghitung pendapatan bruto, biaya operasional, laba kotor, PPh Pasal 21, pajak penghasilan badan, dan total pajak penghasilan. Dengan menghitung pajak penghasilan toko dengan tepat, toko dapat memenuhi kewajiban pajak yang diwajibkan oleh pemerintah dan menghindari denda atau sanksi.