Cara Menghitung Overtime Per Jam

Cara Menghitung Overtime Per Jam

Bagi sebagian orang, bekerja lembur atau overtime adalah keharusan. Meskipun tidak sepenuhnya disukai, tetapi sebagian orang menikmati bekerja lembur karena bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan tersebut, Anda harus mengetahui cara menghitung overtime per jam.

Langkah-langkah Menghitung Overtime Per Jam

Langkah pertama dalam menghitung overtime per jam adalah menentukan jam kerja normal. Jam kerja normal dipengaruhi oleh undang-undang dan juga peraturan perusahaan. Sebagai contoh, jika jam kerja normal adalah 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka jam kerja normal Anda akan dihitung berdasarkan jam tersebut.

Langkah kedua adalah menentukan jam kerja total Anda dalam seminggu. Hal ini termasuk jam kerja normal dan juga jam lembur yang Anda kerjakan. Misalnya, jika jam kerja normal Anda adalah 8 jam sehari dan 40 jam seminggu dan Anda bekerja 10 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu, maka jam kerja total Anda adalah 50 jam.

Langkah ketiga adalah menentukan jumlah jam lembur Anda. Jumlah jam lembur adalah jam kerja di atas jam kerja normal. Dalam kasus ini, jam kerja normal adalah 40 jam seminggu, sehingga jam lembur Anda adalah 10 jam.

Langkah keempat adalah menentukan tarif lembur per jam. Tarif lembur per jam adalah jumlah uang yang Anda terima untuk setiap jam lembur yang Anda kerjakan. Tarif lembur per jam biasanya lebih tinggi dari tarif upah normal Anda. Tarif lembur per jam ini dapat Anda temukan di peraturan perusahaan atau perjanjian kerja.

Langkah kelima adalah menghitung penghasilan lembur Anda dalam seminggu. Penghasilan lembur Anda dihitung dengan mengalikan jumlah jam lembur dengan tarif lembur per jam. Sebagai contoh, jika tarif lembur per jam Anda adalah Rp 50.000 dan Anda bekerja 10 jam lembur dalam seminggu, maka penghasilan lembur Anda adalah Rp 500.000.

Langkah keenam adalah menghitung penghasilan lembur per jam. Penghasilan lembur per jam dihitung dengan membagi penghasilan lembur dengan jumlah jam lembur yang Anda kerjakan. Sebagai contoh, jika penghasilan lembur Anda adalah Rp 500.000 dan Anda bekerja 10 jam lembur dalam seminggu, maka penghasilan lembur per jam Anda adalah Rp 50.000.

Contoh Perhitungan Overtime Per Jam

Sebagai contoh, Anda bekerja di sebuah perusahaan dengan jam kerja normal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Perusahaan tersebut membayar lembur dengan tarif 1,5 kali dari upah normal Anda. Upah normal Anda adalah Rp 10.000 per jam.

Jika Anda bekerja 10 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu, maka jam kerja total Anda adalah 50 jam. Jam lembur Anda adalah 10 jam. Untuk menghitung penghasilan lembur Anda, Anda dapat mengalikan jumlah jam lembur dengan tarif lembur per jam.

Jumlah penghasilan lembur Anda = 10 jam x Rp 15.000 = Rp 150.000.

Untuk menghitung penghasilan lembur per jam, Anda dapat membagi penghasilan lembur dengan jumlah jam lembur yang Anda kerjakan.

Penghasilan lembur per jam Anda = Rp 150.000 / 10 jam = Rp 15.000 per jam.

Kesimpulan

Menghitung overtime per jam adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan jika Anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari bekerja lembur. Dalam menghitung overtime per jam, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan, seperti menentukan jam kerja normal, menentukan jam kerja total Anda dalam seminggu, menentukan jumlah jam lembur, menentukan tarif lembur per jam, menghitung penghasilan lembur Anda dalam seminggu, dan menghitung penghasilan lembur per jam. Dalam melakukan perhitungan ini, pastikan Anda mengacu pada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja yang berlaku. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Overtime Per Jam ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.