Cara Menghitung Orde Reaksi Total Dalam Tabel

Orde reaksi adalah ukuran seberapa cepat suatu reaksi kimia terjadi terhadap konsentrasi reaktan. Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi dari semua reaktan dalam reaksi kimia. Orde reaksi total sangat penting untuk memahami kinetika reaksi kimia dan memprediksi kecepatan reaksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung orde reaksi total dalam tabel.

Langkah 1: Tentukan orde reaksi masing-masing reaktan

Langkah pertama dalam menghitung orde reaksi total adalah menentukan orde reaksi masing-masing reaktan. Orde reaksi dapat ditentukan dengan cara mengamati perubahan konsentrasi reaktan terhadap waktu.

Contoh reaksi:

2A + B → C

Jika kita mengamati bagaimana konsentrasi A berubah terhadap waktu, dan mengabaikan B, maka dapat dihitung orde reaksi A dengan menggunakan rumus:

orde reaksi A = (log k1 – log k2) / (log [A]1 – log [A]2)

Dimana k1 dan k2 adalah konstanta laju reaksi pada dua waktu yang berbeda, dan [A]1 dan [A]2 adalah konsentrasi A pada dua waktu yang berbeda.

Hal yang sama dapat dilakukan untuk menentukan orde reaksi B. Dalam contoh ini, orde reaksi A dan B dapat dihitung dengan mengamati perubahan konsentrasi A dan B terhadap waktu.

Langkah 2: Hitung orde reaksi total

Setelah orde reaksi masing-masing reaktan telah ditentukan, orde reaksi total dapat dihitung dengan cara menambahkan orde reaksi dari semua reaktan dalam reaksi kimia.

Contoh:

Jika orde reaksi A adalah 2 dan orde reaksi B adalah 1, maka orde reaksi total adalah 3 (2 + 1).

Contoh Tabel

Untuk memudahkan perhitungan orde reaksi total, kita dapat menggunakan tabel. Tabel ini akan menampilkan konsentrasi reaktan pada berbagai waktu dan akan membantu kita menghitung orde reaksi masing-masing reaktan dan orde reaksi total.

Contoh tabel:

Waktu (s)
[A] (M)
[B] (M)
[C] (M)

0
0.1
0.1
0

10
0.08
0.1
0.02

20
0.06
0.1
0.04

30
0.04
0.1
0.06

40
0.02
0.1
0.08

50
0
0.1
0.1

Dalam contoh ini, kita memiliki reaksi:

A + B → C

Langkah pertama adalah menentukan orde reaksi masing-masing reaktan. Kita dapat melakukannya dengan mengamati perubahan konsentrasi A dan B terhadap waktu dan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya.

Dalam tabel ini, kita dapat melihat bahwa konsentrasi A berkurang seiring waktu, sedangkan konsentrasi B tetap konstan. Oleh karena itu, orde reaksi A dapat dihitung dengan cara:

orde reaksi A = (log k1 – log k2) / (log [A]1 – log [A]2)

Dimana:

k1 dan k2 adalah konstanta laju reaksi pada dua waktu yang berbeda (dalam tabel ini, kita dapat menggunakan k1 = 0.1 M/s dan k2 = 0 M/s, karena konsentrasi A pada waktu 0 adalah 0.1 M dan pada waktu 50 adalah 0 M)
[A]1 dan [A]2 adalah konsentrasi A pada dua waktu yang berbeda (dalam tabel ini, kita dapat menggunakan [A]1 = 0.1 M dan [A]2 = 0 M)

Jadi:

orde reaksi A = (log 0.1 – log 0) / (log 0.1 – log 0) = 1

Hal yang sama dapat dilakukan untuk menentukan orde reaksi B. Dalam contoh ini, orde reaksi B adalah 0, karena konsentrasi B tetap konstan sepanjang reaksi.

Setelah orde reaksi masing-masing reaktan telah ditentukan, orde reaksi total dapat dihitung dengan cara menambahkan orde reaksi dari semua reaktan dalam reaksi kimia. Dalam contoh ini, orde reaksi total adalah 1 (1 + 0).

Kesimpulan

Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi dari semua reaktan dalam reaksi kimia. Untuk menghitung orde reaksi total, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan orde reaksi masing-masing reaktan. Orde reaksi dapat ditentukan dengan mengamati perubahan konsentrasi reaktan terhadap waktu. Setelah orde reaksi masing-masing reaktan telah ditentukan, orde reaksi total dapat dihitung dengan cara menambahkan orde reaksi dari semua reaktan dalam reaksi kimia. Tabel dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan orde reaksi masing-masing reaktan dan orde reaksi total.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Orde Reaksi Total Dalam Tabel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.