Daftar Isi
Cara Menghitung Laba Rugi Metode Fifo
Pendahuluan
Metode FIFO (First In First Out) adalah salah satu metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung harga pokok barang yang dijual dan persediaan barang dagang. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang pertama masuk ke gudang akan dijual lebih dulu sebelum barang yang masuk belakangan. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang cara menghitung laba rugi metode FIFO.
Langkah-Langkah Menghitung Laba Rugi Metode FIFO
Langkah pertama dalam menghitung laba rugi metode FIFO adalah dengan menentukan nilai persediaan akhir. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
Langkah 1: Tentukan Harga Pokok Barang yang Dijual
Untuk menghitung harga pokok barang yang dijual, kita perlu mengetahui jumlah barang yang dijual dan harga per satuan barang tersebut. Misalnya, toko memiliki 100 unit produk X dengan harga beli Rp. 10.000 per unit untuk barang masuk pertama kali, 150 unit produk X dengan harga beli Rp. 12.000 per unit untuk barang masuk kedua kali, dan 200 unit produk X dengan harga beli Rp. 14.000 per unit untuk barang masuk ketiga kali. Jika toko menjual 300 unit produk tersebut, maka harga pokok barang yang dijual per unit dihitung sebagai berikut:
– Untuk 100 unit produk X yang masuk pertama kali: Rp. 10.000
– Untuk 150 unit produk X yang masuk kedua kali: Rp. 12.000
– Untuk 50 unit produk X yang masuk ketiga kali: Rp. 14.000
Jadi, harga pokok barang yang dijual per unit adalah rata-rata dari harga tersebut, yaitu:
[(100 x Rp. 10.000) + (150 x Rp. 12.000) + (50 x Rp. 14.000)] / 300 = Rp. 11.800Langkah 2: Tentukan Persediaan Akhir
Untuk menghitung persediaan akhir, kita perlu mengetahui jumlah barang yang ada di gudang dan harga per satuan barang tersebut. Misalnya, pada akhir periode toko memiliki 50 unit produk X dengan harga beli Rp. 14.000 per unit untuk barang masuk ketiga kali dan 100 unit produk X dengan harga beli Rp. 16.000 per unit untuk barang masuk keempat kali. Maka, persediaan akhir dihitung sebagai berikut:
– Untuk 50 unit produk X yang masuk ketiga kali: Rp. 14.000
– Untuk 100 unit produk X yang masuk keempat kali: Rp. 16.000
Jadi, persediaan akhir adalah [(50 x Rp. 14.000) + (100 x Rp. 16.000)] = Rp. 1.700.000
Langkah 3: Hitung Laba Rugi
Setelah menentukan harga pokok barang yang dijual dan persediaan akhir, kita dapat menghitung laba rugi dengan menggunakan rumus berikut:
Laba Rugi = Pendapatan – Harga Pokok Barang yang Dijual
Misalnya, jika toko telah menjual produk X sebesar Rp. 4.000.000, maka laba rugi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Laba Rugi = Rp. 4.000.000 – (300 x Rp. 11.800) = Rp. 710.000
Kesimpulan
Dalam menghitung laba rugi metode FIFO, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menentukan harga pokok barang yang dijual, persediaan akhir, dan menghitung laba rugi dengan menggunakan rumus pendapatan dikurangi dengan harga pokok barang yang dijual. Metode FIFO adalah metode akuntansi yang cukup mudah dipahami dan digunakan oleh banyak perusahaan untuk menghitung harga pokok barang dan persediaan. Hal ini karena metode FIFO didasarkan pada asumsi yang logis, yaitu barang yang pertama kali masuk ke gudang akan dijual lebih dulu sebelum barang yang masuk belakangan.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Laba Rugi Metode Fifo ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.