Cara Menghitung Laba Kotor Menggunakan Metode Fifo

Cara Menghitung Laba Kotor Menggunakan Metode Fifo

Laba kotor adalah salah satu indikator keberhasilan sebuah bisnis. Dalam hal ini, bisnis harus dapat menghasilkan laba yang cukup besar untuk mempertahankan kelangsungan bisnis. Oleh sebab itu, penting bagi seorang pengusaha untuk menghitung laba kotor dengan benar. Salah satu metode penghitungan laba kotor yang umum digunakan adalah metode FIFO. Pada artikel ini, akan dijelaskan secara detail tentang cara menghitung laba kotor menggunakan metode FIFO.

Apa itu Metode FIFO?

Metode FIFO adalah singkatan dari First In First Out, yaitu metode penghitungan yang mengacu pada prinsip bahwa barang yang masuk pertama kali ke dalam gudang atau toko akan dijual terlebih dahulu. Dalam hal ini, biaya barang yang pertama kali masuk akan dihitung sebagai biaya barang yang terjual terlebih dahulu. Sedangkan barang yang masuk kemudian akan dihitung sebagai biaya barang yang tersisa.

Langkah-langkah Menghitung Laba Kotor dengan Metode FIFO

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung laba kotor menggunakan metode FIFO:

1. Tentukan Biaya Barang yang Terjual

Pertama-tama, tentukan jumlah barang yang terjual dalam periode waktu tertentu. Setelah itu, cari tahu biaya per unit barang tersebut. Kemudian, kalikan jumlah barang yang terjual dengan biaya per unitnya untuk mendapatkan biaya barang yang terjual.

2. Tentukan Biaya Barang yang Masuk Pertama Kali

Selanjutnya, cari tahu biaya barang yang pertama kali masuk ke dalam gudang atau toko. Dalam hal ini, biaya barang yang pertama kali masuk akan dihitung sebagai biaya barang yang terjual terlebih dahulu.

3. Tentukan Biaya Barang yang Tersisa

Kemudian, tentukan biaya barang yang tersisa di gudang atau toko. Dalam hal ini, barang yang masih tersisa akan dihitung sebagai biaya barang yang belum terjual.

4. Hitung Laba Kotor

Terakhir, hitung laba kotor dengan cara mengurangi biaya barang yang terjual dari pendapatan penjualan. Laba kotor yang dihasilkan merupakan selisih antara biaya barang yang terjual dan pendapatan penjualan.

Contoh Penghitungan Laba Kotor dengan Metode FIFO

Berikut ini adalah contoh penghitungan laba kotor menggunakan metode FIFO:

Pada bulan Januari, sebuah toko sepatu menjual 100 pasang sepatu dengan harga Rp 500.000 per pasang. Biaya per unit sepatu yang pertama kali masuk ke dalam gudang adalah Rp 300.000 per pasang. Selain itu, ada 50 pasang sepatu yang masih tersisa di gudang.

Dalam hal ini, biaya barang yang terjual adalah 100 x Rp 300.000, yaitu Rp 30.000.000. Sedangkan pendapatan penjualan adalah 100 x Rp 500.000, yaitu Rp 50.000.000. Dengan demikian, laba kotor yang dihasilkan adalah Rp 20.000.000.

Kesimpulan

Dalam menghitung laba kotor, metode FIFO adalah salah satu metode yang dapat digunakan. Metode FIFO mengacu pada prinsip bahwa barang yang masuk pertama kali akan dijual terlebih dahulu. Dalam hal ini, biaya barang yang pertama kali masuk akan dihitung sebagai biaya barang yang terjual terlebih dahulu. Sedangkan barang yang masuk kemudian akan dihitung sebagai biaya barang yang tersisa. Untuk menghitung laba kotor dengan metode FIFO, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menentukan biaya barang yang terjual, biaya barang yang masuk pertama kali, biaya barang yang tersisa, dan laba kotor. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pengusaha dapat menghitung laba kotor dengan benar dan akurat.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Laba Kotor Menggunakan Metode FIFO ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.