Daftar Isi
Cara Menghitung Kebutuhan Energi Atlet
Atlet membutuhkan nutrisi yang tepat dan cukup untuk mendukung performa mereka dalam olahraga. Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh atlet adalah energi. Namun, setiap atlet memiliki kebutuhan energi yang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti jenis olahraga yang dijalani, intensitas dan durasi latihan, serta berat badan dan tinggi badan. Oleh karena itu, penting bagi atlet untuk menghitung kebutuhan energi mereka secara tepat agar dapat mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung performa mereka.
Langkah-langkah Menghitung Kebutuhan Energi Atlet
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghitung kebutuhan energi atlet:
1. Menghitung Metabolisme Basal (BMR)
Metabolisme basal adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi dasar seperti pernapasan, sirkulasi darah, dan suhu tubuh. Untuk menghitung BMR, dapat digunakan rumus Harris-Benedict:
BMR = 88,362 + (13,397 x berat badan) + (4,799 x tinggi badan) – (5,677 x usia)
Contoh: Seorang atlet pria berusia 25 tahun dengan berat badan 80 kg dan tinggi 175 cm memiliki BMR sebesar:
BMR = 88,362 + (13,397 x 80) + (4,799 x 175) – (5,677 x 25) = 1.880,14 kalori/hari
2. Menghitung Tingkat Aktivitas Fisik
Tingkat aktivitas fisik adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk aktivitas fisik selama 24 jam. Tingkat aktivitas fisik dapat dihitung dengan mengalikan BMR dengan faktor aktivitas yang sesuai:
Sangat ringan (banyak duduk atau tidur): x 1,2
Ringan (sedikit bergerak, aktivitas sehari-hari): x 1,375
Sedang (olahraga 3-5 kali/minggu): x 1,55
Berat (olahraga 6-7 kali/minggu): x 1,725
Sangat berat (olahraga 2 kali/hari atau latihan fisik berat): x 1,9
Contoh: Atlet pria berusia 25 tahun dengan berat badan 80 kg dan tinggi 175 cm yang berolahraga 6-7 kali/minggu memiliki tingkat aktivitas fisik sebesar:
Tingkat Aktivitas Fisik = 1,880.14 x 1.725 = 3.246.61 kalori/hari
3. Menghitung Total Kebutuhan Energi
Setelah mendapatkan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk BMR dan tingkat aktivitas fisik, total kebutuhan energi dapat dihitung dengan menambahkan keduanya:
Total Kebutuhan Energi = BMR + Tingkat Aktivitas Fisik
Contoh: Atlet pria berusia 25 tahun dengan berat badan 80 kg dan tinggi 175 cm yang berolahraga 6-7 kali/minggu memiliki total kebutuhan energi sebesar:
Total Kebutuhan Energi = 1.880,14 + 3.246,61 = 5.126,75 kalori/hari
Cara Menghitung Kebutuhan Energi dengan Cepat
Jika Anda ingin menghitung kebutuhan energi Anda dengan cepat tanpa menggunakan rumus, dapat menggunakan tabel berikut sebagai acuan:
Aktivitas Fisik
Kebutuhan Energi
Sangat ringan (banyak duduk atau tidur)
BMR x 1,2
Ringan (sedikit bergerak, aktivitas sehari-hari)
BMR x 1,375
Sedang (olahraga 3-5 kali/minggu)
BMR x 1,55
Berat (olahraga 6-7 kali/minggu)
BMR x 1,725
Sangat berat (olahraga 2 kali/hari atau latihan fisik berat)
BMR x 1,9
Contoh: Seorang atlet pria berusia 25 tahun dengan berat badan 80 kg dan tinggi 175 cm yang berolahraga 6-7 kali/minggu memiliki BMR sebesar 1.880,14 kalori/hari. Maka kebutuhan energinya dapat dihitung dengan mengalikan BMR dengan faktor aktivitas fisik yang sesuai, yaitu 1,725. Hasilnya adalah 5.126,75 kalori/hari.
Kesimpulan
Atlet membutuhkan nutrisi yang tepat dan cukup untuk mendukung performa mereka dalam olahraga, termasuk energi. Cara menghitung kebutuhan energi atlet terdiri dari tiga langkah, yaitu menghitung metabolisme basal (BMR), menghitung tingkat aktivitas fisik, dan menghitung total kebutuhan energi. Dapat juga menggunakan tabel untuk menghitung kebutuhan energi dengan cepat. Dengan mengetahui kebutuhan energi yang tepat, atlet dapat mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung performa mereka.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Kebutuhan Energi Atlet ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.