Daftar Isi
Cara Menghitung Kalori Saat Lari: Panduan yang Komprehensif
Saat ini semakin banyak orang yang menjadikan lari sebagai salah satu olahraga favorit. Lari tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membakar kalori yang berlebihan dalam tubuh. Namun, untuk mengetahui berapa banyak kalori yang dikonsumsi saat berlari, diperlukan perhitungan yang tepat. Artikel ini akan membahas cara menghitung kalori saat lari secara detail.
Langkah Pertama: Menghitung Total Kalori yang Dibutuhkan Per Hari
Sebelum menghitung kalori yang dikonsumsi saat lari, kita harus mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita setiap hari. Ini disebut dengan Total Daily Energy Expenditure (TDEE). TDEE terdiri dari tiga komponen, yaitu basal metabolic rate (BMR), termogenesis makanan, dan aktivitas fisik.
BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melakukan fungsinya, seperti bernapas, mengatur suhu tubuh, dan memperbaiki jaringan tubuh. Termogenesis makanan adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan. Aktivitas fisik adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk menghitung TDEE, Anda dapat menggunakan kalkulator online yang tersedia di internet. Namun, jika ingin menghitung sendiri, maka rumus yang bisa digunakan adalah:
BMR x faktor aktivitas fisik = TDEE
Contoh: Seorang wanita berusia 25 tahun, berat badan 60 kilogram, dan tinggi 165 cm dengan aktivitas fisik sedang (aktivitas kerja duduk dan berjalan sedikit) memiliki BMR sebesar 1350 kalori. Jika kita gunakan faktor aktivitas fisik sedang (1.55), maka TDEE-nya adalah 2093 kalori.
Langkah Kedua: Menghitung Kalori yang Dibakar Saat Lari
Setelah mengetahui TDEE, kita dapat menghitung seberapa banyak kalori yang terbakar saat berlari. Berikut adalah rumus untuk menghitung kalori saat lari:
Kalori yang terbakar per jam = berat badan (dalam kilogram) x MET (Metabolic Equivalent of Task) x durasi lari (dalam jam)
MET adalah satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas aktivitas fisik. Intensitas lari dapat diukur menggunakan skala MET. Berikut adalah beberapa contoh:
Berjalan santai = 2–2,9 MET
Berjalan cepat = 3–3,9 MET
Lari pelan = 5–6 MET
Lari sedang = 7–8,9 MET
Lari cepat = 9–11,9 MET
Lari sangat cepat = 12 MET atau lebih
Contoh: Seorang wanita dengan berat badan 60 kilogram yang berlari selama satu jam dengan intensitas sedang (7 MET), maka kalori yang terbakar saat lari adalah:
60 x 7 x 1 = 420 kalori
Langkah Ketiga: Membandingkan Kalori yang Dikonsumsi dengan Kalori yang Terbakar
Setelah mengetahui kalori yang dikonsumsi saat lari dan kalori yang terbakar saat lari, kita dapat membandingkan keduanya. Jika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih sedikit dari jumlah kalori yang terbakar saat lari, maka berat badan akan turun. Sebaliknya, jika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih banyak dari jumlah kalori yang terbakar saat lari, maka berat badan akan naik.
Untuk menurunkan berat badan, kita harus menciptakan kekurangan kalori. Ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi atau meningkatkan jumlah kalori yang terbakar saat lari. Namun, kekurangan kalori yang terlalu besar juga tidak sehat dan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Kesimpulan
Menghitung kalori saat lari dapat membantu kita untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran. Namun, kita harus melakukan perhitungan dengan tepat dan memperhatikan keseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang terbakar saat lari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.