Cara Menghitung Imbal Hasil Obligasi

Cara Menghitung Imbal Hasil Obligasi

Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer di kalangan investor. Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana dari investor. Investor yang membeli obligasi akan memperoleh imbal hasil berupa bunga yang dibayarkan secara berkala hingga jatuh tempo obligasi. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di obligasi, maka penting untuk memahami bagaimana cara menghitung imbal hasil obligasi.

Langkah-langkah Menghitung Imbal Hasil Obligasi

1. Tentukan nilai nominal obligasi

Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tercantum pada obligasi dan merupakan nilai pokok yang akan dikembalikan pada saat jatuh tempo. Misalnya, jika Anda membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan jatuh tempo satu tahun dan kupon bunga sebesar 10%, maka nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.

2. Tentukan tingkat bunga yang dijanjikan

Tingkat bunga yang dijanjikan pada obligasi adalah besaran bunga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada investor. Misalnya, jika Anda membeli obligasi dengan tingkat bunga 10% per tahun, maka penerbit obligasi akan membayarkan bunga sebesar 10% dari nilai nominal obligasi setiap tahunnya.

3. Hitung jumlah bunga yang akan diterima

Jumlah bunga yang akan diterima adalah hasil kali antara nilai nominal obligasi dengan tingkat bunga yang dijanjikan. Misalnya, jika Anda membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 10%, maka jumlah bunga yang akan diterima adalah Rp 100.000.

4. Hitung harga beli obligasi

Harga beli obligasi adalah harga yang harus Anda bayarkan untuk membeli obligasi tersebut. Harga beli obligasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Harga Beli Obligasi = (Jumlah Bunga / (1 + Tingkat Bunga) ^ Jangka Waktu) + (Nilai Nominal / (1 + Tingkat Bunga) ^ Jangka Waktu)

Misalnya, jika Anda membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 10% per tahun dan jatuh tempo satu tahun, maka harga beli obligasi dapat dihitung sebagai berikut:

Harga Beli Obligasi = (Rp 100.000 / (1 + 10%) ^ 1) + (Rp 1.000.000 / (1 + 10%) ^ 1) = Rp 1.090.909

5. Hitung imbal hasil obligasi

Imbal hasil obligasi adalah return yang diperoleh oleh investor dari obligasi tersebut. Imbal hasil obligasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Imbal Hasil Obligasi = (Jumlah Bunga + (Nilai Jual – Harga Beli)) / Harga Beli

Misalnya, jika Anda membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 10% per tahun dan jatuh tempo satu tahun, dan menjualnya seharga Rp 1.100.000, maka imbal hasil obligasi dapat dihitung sebagai berikut:

Imbal Hasil Obligasi = (Rp 100.000 + (Rp 1.100.000 – Rp 1.090.909)) / Rp 1.090.909 = 18,18%

Contoh Perhitungan Imbal Hasil Obligasi

Sebagai contoh, Anda membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 10% per tahun dan jatuh tempo satu tahun. Harga beli obligasi adalah Rp 1.090.909. Setelah setahun, Anda menjual obligasi tersebut dengan harga Rp 1.100.000. Berapa imbal hasil obligasi yang Anda peroleh?

Jumlah Bunga = (Rp 1.000.000 x 10%) = Rp 100.000

Nilai Jual = Rp 1.100.000

Harga Beli = Rp 1.090.909

Imbal Hasil Obligasi = (Rp 100.000 + (Rp 1.100.000 – Rp 1.090.909)) / Rp 1.090.909 = 18,18%

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung imbal hasil obligasi. Dengan memahami cara menghitung imbal hasil obligasi, Anda dapat menentukan apakah obligasi tersebut merupakan investasi yang menguntungkan atau tidak. Selain itu, penting juga untuk memahami risiko investasi obligasi, seperti risiko kredit, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi di obligasi, pastikan Anda telah memahami risiko dan potensi imbal hasil yang dapat diperoleh. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.