Daftar Isi
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Beserta Contohnya
Harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Dalam bisnis, menghitung harga pokok produksi sangat penting karena dapat membantu dalam menentukan harga jual yang tepat. Jika harga pokok produksi tidak dihitung dengan benar, perusahaan dapat mengalami kerugian atau bahkan gulung tikar. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya.
Langkah-langkah Menghitung Harga Pokok Produksi
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menghitung harga pokok produksi:
Hitung Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah yang akan diolah menjadi produk akhir. Contoh bahan baku antara lain kayu, kain, atau besi. Untuk menghitung biaya bahan baku, jumlahkan harga beli bahan baku dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir.
Contoh:
Harga beli bahan baku kayu = Rp1.000.000
Jumlah kayu yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir = 10 meter persegi
Biaya bahan baku = Rp1.000.000 x 10 meter persegi = Rp10.000.000
Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan yang langsung terlibat dalam proses produksi. Contoh karyawan yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung antara lain operator mesin dan pekerja pabrik. Untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung, kalikan jumlah jam kerja karyawan dengan upah per jam.
Contoh:
Jumlah jam kerja operator mesin = 100 jam
Upah per jam operator mesin = Rp50.000
Biaya tenaga kerja langsung = 100 jam x Rp50.000 = Rp5.000.000
Hitung Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan ke produk akhir, seperti biaya listrik dan biaya sewa pabrik. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, jumlahkan semua biaya overhead selama periode produksi dan bagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh:
Biaya overhead pabrik selama periode produksi = Rp2.000.000
Jumlah produk yang dihasilkan selama periode produksi = 100 unit
Biaya overhead pabrik per unit = Rp2.000.000 / 100 unit = Rp20.000
Jumlahkan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead Pabrik
Setelah menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, jumlahkan ketiga biaya tersebut untuk mendapatkan harga pokok produksi.
Contoh:
Biaya bahan baku = Rp10.000.000
Biaya tenaga kerja langsung = Rp5.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp20.000 x 100 unit = Rp2.000.000
Harga pokok produksi = Rp10.000.000 + Rp5.000.000 + Rp2.000.000 = Rp17.000.000
Contoh Perhitungan Harga Pokok Produksi
Sebagai contoh, PT XYZ memproduksi kaos dengan bahan baku kain, mesin jahit, dan tenaga kerja langsung. Berikut ini adalah rincian biaya untuk memproduksi 1000 kaos:
Bahan baku kain = Rp500.000
Operator mesin jahit = 200 jam x Rp50.000 = Rp10.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp5.000.000
Dengan menggunakan langkah-langkah di atas, dapat dihitung harga pokok produksi PT XYZ sebagai berikut:
Biaya bahan baku = Rp500.000 x 1000 kaos = Rp500.000.000
Biaya tenaga kerja langsung = Rp10.000.000
Biaya overhead pabrik per unit = Rp5.000.000 / 1000 kaos = Rp5.000
Biaya overhead pabrik = Rp5.000 x 1000 kaos = Rp5.000.000
Harga pokok produksi = Rp500.000.000 + Rp10.000.000 + Rp5.000.000 = Rp515.000.000
Kesimpulan
Dalam bisnis, menghitung harga pokok produksi sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat. Untuk menghitung harga pokok produksi, langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain: menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Setelah ketiga biaya tersebut dijumlahkan, akan didapatkan harga pokok produksi. Dalam contoh perhitungan di atas, harga pokok produksi PT XYZ adalah Rp515.000.000 untuk 1000 kaos.