Cara Menghitung Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal

Cara Menghitung Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal

Pendahuluan

Produk kerajinan merupakan salah satu jenis produk yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya sebagai benda hiasan, produk kerajinan juga menjadi salah satu pilihan sebagai hadiah atau oleh-oleh. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha kerajinan, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal. Dalam artikel ini, akan dijelaskan langkah-langkah dan cara menghitung harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal.

Langkah-Langkah Menghitung Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal

1. Hitung Biaya Produksi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung biaya produksi produk kerajinan. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead lainnya. Biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara menentukan harga bahan baku yang digunakan dan dikalikan dengan jumlah bahan baku yang digunakan untuk membuat produk kerajinan. Biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan cara menghitung gaji atau upah pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Biaya overhead lainnya meliputi biaya sewa tempat produksi, listrik, dan air.

Contoh: Biaya produksi produk kerajinan A adalah Rp 100.000,-. Biaya bahan baku yang digunakan adalah Rp 50.000,-, biaya tenaga kerja adalah Rp 30.000,-, dan biaya overhead lainnya adalah Rp 20.000,-.

2. Tentukan Markup

Markup adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi. Markup ini digunakan untuk menentukan keuntungan yang diinginkan. Markup yang biasa digunakan untuk produk kerajinan adalah antara 2 sampai 3 kali dari biaya produksi.

Contoh: Markup yang digunakan untuk produk kerajinan A adalah 2 kali dari biaya produksi, sehingga harga jual produk kerajinan A adalah Rp 200.000,-.

3. Tentukan Harga Jual

Setelah menentukan biaya produksi dan markup yang akan digunakan, selanjutnya adalah menentukan harga jual. Harga jual adalah harga yang harus dibayar oleh pelanggan untuk membeli produk kerajinan.

Contoh: Harga jual produk kerajinan A adalah Rp 200.000,-.

Contoh Penerapan Cara Menghitung Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal

Sebagai contoh, PT Kerajinan Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi produk kerajinan dari bahan kayu. PT Kerajinan Indonesia ingin menentukan harga jual produk kerajinan yang baru diproduksi dengan menggunakan cara menghitung harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal.

PT Kerajinan Indonesia menghitung biaya produksi untuk produk kerajinan kayu A sebesar Rp 150.000,-. Biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat produk kerajinan kayu A adalah Rp 50.000,-, biaya tenaga kerja adalah Rp 60.000,-, dan biaya overhead lainnya adalah Rp 40.000,-.

Kemudian, PT Kerajinan Indonesia menentukan markup sebesar 2 kali dari biaya produksi. Dengan begitu, harga jual produk kerajinan kayu A sebesar Rp 300.000,-.

Kesimpulan

Cara menghitung harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: menghitung biaya produksi, menentukan markup, dan menentukan harga jual. Dalam menentukan harga jual, penting untuk memperhatikan biaya produksi dan juga keuntungan yang diinginkan. Dengan mengetahui cara menghitung harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal, pelaku usaha kerajinan dapat menghindari kerugian dan juga meningkatkan keuntungan dalam usaha mereka.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.