Cara Menghitung Harga Jual Makanan Fungsional

Cara Menghitung Harga Jual Makanan Fungsional

Pengertian Makanan Fungsional

Makanan fungsional adalah makanan yang memiliki khasiat kesehatan atau nutrisi yang lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan tubuh. Kandungan nutrisi tersebut dapat berupa antioksidan, serat, vitamin, mineral, dan zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan fungsional ini menjadi sangat populer belakangan ini karena semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan dan ingin hidup sehat.

Cara Menghitung Harga Jual Makanan Fungsional

Menghitung harga jual makanan fungsional bukanlah hal yang mudah karena tergantung pada banyak faktor. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung harga jual makanan fungsional:

1. Tentukan Harga Bahan Baku

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan harga bahan baku yang digunakan. Harga bahan baku dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bahan baku yang digunakan dan kualitasnya. Pastikan untuk mencari informasi harga bahan baku yang akurat agar dapat menghitung harga jual dengan tepat.

2. Hitung Biaya Produksi

Setelah menentukan harga bahan baku, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi ini meliputi biaya listrik, biaya gas, biaya air, biaya karyawan, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan produksi makanan fungsional. Pastikan untuk mencatat semua biaya yang dikeluarkan dengan rinci agar dapat menghitung jumlah biaya produksi dengan akurat.

3. Tentukan Markup

Setelah menentukan biaya produksi, selanjutnya adalah menentukan markup atau keuntungan yang diinginkan. Markup dapat ditentukan berdasarkan persentase atau jumlah nominal tertentu. Sebagai contoh, jika biaya produksi sebesar Rp100.000,- maka markup sebesar 50% akan menghasilkan harga jual sebesar Rp150.000,-.

4. Perhitungan Harga Jual

Setelah menentukan markup, langkah terakhir adalah menghitung harga jual. Harga jual dapat dihitung dengan rumus berikut:

Harga Jual = Biaya Produksi + Markup

Sebagai contoh, jika biaya produksi sebesar Rp100.000,- dan markup 50%, maka harga jual yang dihasilkan adalah:

Harga Jual = Rp100.000 + (50% x Rp100.000) = Rp150.000,-

Contoh Perhitungan Harga Jual Makanan Fungsional

Sebagai contoh, Anda ingin menjual granola bar yang terbuat dari oat, almond, madu, dan cranberry. Berikut adalah perhitungan harga jual granola bar tersebut:

1. Tentukan Harga Bahan Baku

– Oat (1 kg) = Rp20.000,-
– Almond (500 gram) = Rp50.000,-
– Madu (1 liter) = Rp60.000,-
– Cranberry (250 gram) = Rp30.000,-

Total harga bahan baku = Rp20.000 + Rp50.000 + Rp60.000 + Rp30.000 = Rp160.000,-

2. Hitung Biaya Produksi

– Biaya listrik = Rp50.000,-
– Biaya gas = Rp30.000,-
– Biaya air = Rp20.000,-
– Biaya karyawan = Rp100.000,-

Total biaya produksi = Rp50.000 + Rp30.000 + Rp20.000 + Rp100.000 = Rp200.000,-

3. Tentukan Markup

Anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari biaya produksi, maka markup yang digunakan adalah 30%.

4. Perhitungan Harga Jual

Harga jual granola bar yang dihasilkan adalah:

Harga Jual = Biaya Produksi + Markup

Harga Jual = Rp200.000 + (30% x Rp200.000) = Rp260.000,-

Sehingga, harga jual granola bar sebesar Rp260.000,-.

Kesimpulan

Menghitung harga jual makanan fungsional bukanlah hal yang mudah. Dalam menghitung harga jual, perlu mempertimbangkan harga bahan baku, biaya produksi, dan markup yang diinginkan. Dalam contoh perhitungan di atas, harga jual granola bar sebesar Rp260.000,- telah dihitung berdasarkan harga bahan baku, biaya produksi, dan markup. Dengan mengetahui cara menghitung harga jual makanan fungsional, Anda bisa menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Harga Jual Makanan Fungsional ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.