Cara Menghitung Expense Ratio Reksadana

Cara Menghitung Expense Ratio Reksadana

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat berinvestasi di reksadana adalah expense ratio. Expense ratio merupakan biaya yang dibebankan oleh manajer investasi untuk mengelola reksadana. Biaya ini dapat mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh investor. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mengetahui cara menghitung expense ratio reksadana.

Langkah-langkah Menghitung Expense Ratio Reksadana

1. Tentukan Total Biaya Reksadana

Langkah pertama dalam menghitung expense ratio reksadana adalah menentukan total biaya reksadana. Total biaya reksadana terdiri dari berbagai macam biaya seperti biaya manajemen, biaya penjualan, biaya operasional, dan lain sebagainya. Total biaya reksadana dapat ditemukan di laporan keuangan reksadana atau di website manajer investasi.

2. Hitung Total AUM Reksadana

Langkah kedua adalah menghitung total AUM (asset under management) reksadana. AUM merupakan total nilai investasi yang dipegang oleh manajer investasi. Total AUM dapat ditemukan di laporan keuangan reksadana atau di website manajer investasi.

3. Hitung Expense Ratio

Setelah mengetahui total biaya dan total AUM, langkah selanjutnya adalah menghitung expense ratio. Expense ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Expense Ratio = Total Biaya Reksadana / Total AUM Reksadana

Contoh:

Jika total biaya reksadana adalah Rp. 100 juta dan total AUM reksadana adalah Rp. 1 miliar, maka expense ratio reksadana adalah:

Expense Ratio = Rp. 100 juta / Rp. 1 miliar = 0,1% atau 1 basis point

Perhitungan Expense Ratio Reksadana yang Benar

Perlu diperhatikan bahwa perhitungan expense ratio reksadana tidak semudah menghitung persentase sederhana. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perhitungan expense ratio reksadana dapat dilakukan dengan benar. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Biaya yang harus dihitung

Dalam menghitung expense ratio reksadana, hanya biaya yang berhubungan dengan pengelolaan reksadana yang harus dihitung. Biaya lain seperti biaya transaksi atau biaya penjualan tidak dihitung dalam expense ratio.

2. Periode yang harus dipilih

Periode yang harus dipilih dalam menghitung expense ratio reksadana adalah periode satu tahun. Hal ini karena expense ratio dihitung berdasarkan biaya pengelolaan reksadana selama satu tahun.

3. Pengaruh biaya kecil

Expense ratio yang rendah tidak selalu berarti lebih baik. Biaya pengelolaan reksadana yang terlalu rendah dapat mempengaruhi kualitas pengelolaan reksadana. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan kualitas pengelolaan reksadana selain dari expense ratio.

Kesimpulan

Expense ratio merupakan biaya yang harus dipertimbangkan oleh investor saat berinvestasi di reksadana. Expense ratio dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh oleh investor. Untuk menghitung expense ratio reksadana, investor perlu mengetahui total biaya dan total AUM reksadana. Perhitungan expense ratio reksadana tidak semudah menghitung persentase sederhana. Investor perlu memperhatikan beberapa hal seperti biaya yang harus dihitung, periode yang harus dipilih, dan pengaruh biaya kecil.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Expense Ratio Reksadana ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.