Daftar Isi
Cara Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah ukuran seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga suatu produk atau jasa. Jika permintaan suatu produk sensitif terhadap perubahan harga, maka elastisitas harga permintaannya tinggi, sedangkan jika produk tersebut tidak sensitif terhadap perubahan harga, maka elastisitas harga permintaannya rendah.
Mengetahui elastisitas harga permintaan suatu produk sangat penting bagi pengusaha dan produsen dalam menentukan strategi harga yang tepat. Di dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung elastisitas harga permintaan dengan detail.
Langkah-langkah Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Ada beberapa metode untuk menghitung elastisitas harga permintaan, namun di dalam artikel ini kita akan membahas dua metode yang paling umum digunakan, yaitu metode persentase dan metode marginal.
Metode Persentase
Metode persentase mengukur persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai respons terhadap perubahan persentase harga dari produk tersebut. Metode ini menghitung elastisitas harga permintaan dengan rumus sebagai berikut:
Ep = (Q2 – Q1) / Q1 ÷ (P2 – P1) / P1
Dimana:
Ep = elastisitas harga permintaan
Q1 = kuantitas awal
Q2 = kuantitas akhir
P1 = harga awal
P2 = harga akhir
Contohnya, apabila suatu toko memutuskan untuk menurunkan harga produk dari Rp. 10.000 menjadi Rp. 9.000, dan setelah itu terjadi peningkatan penjualan dari 1000 unit menjadi 1200 unit, maka kita dapat menghitung elastisitas harga permintaannya sebagai berikut:
Ep = (1200 – 1000) / 1000 ÷ (9000 – 10000) / 10000
Ep = 0.2 ÷ -0.1
Ep = -2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa elastisitas harga permintaan produk tersebut adalah -2. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan suatu produk sangat sensitif terhadap perubahan harga, sehingga pengusaha harus berhati-hati dalam menentukan strategi harga.
Metode Marginal
Metode marginal mengukur elastisitas harga permintaan suatu produk pada titik tertentu. Metode ini menghitung elastisitas harga permintaan dengan rumus sebagai berikut:
Ep = (dQ / Q) ÷ (dP / P)
Dimana:
Ep = elastisitas harga permintaan
dQ = perubahan kuantitas
Q = kuantitas awal
dP = perubahan harga
P = harga awal
Contohnya, apabila kita ingin mengetahui elastisitas harga permintaan produk pada harga Rp. 10.000 dengan kuantitas 1000 unit, dan setelah itu kuantitas mengalami peningkatan menjadi 1200 unit pada harga Rp. 9.000, maka kita dapat menghitung elastisitas harga permintaannya dengan menggunakan metode marginal sebagai berikut:
Ep = ((1200 – 1000) / 1000) ÷ ((9000 – 10000) / 10000)
Ep = (200 / 1000) ÷ (-1000 / 10000)
Ep = -2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa elastisitas harga permintaan untuk harga Rp. 10.000 dan kuantitas 1000 unit adalah -2. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha harus berhati-hati dalam menentukan harga produk pada titik tersebut.
Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan adalah ukuran seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga suatu produk atau jasa. Elastisitas harga permintaan yang tinggi menunjukkan bahwa permintaan suatu produk sangat sensitif terhadap perubahan harga, sedangkan elastisitas harga permintaan yang rendah menunjukkan bahwa permintaan suatu produk tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menghitung elastisitas harga permintaan, yaitu metode persentase dan metode marginal. Baik pengusaha maupun produsen harus memperhatikan elastisitas harga permintaan saat menentukan strategi harga, agar tidak salah dalam menentukan harga dan merugikan bisnisnya.