Daftar Isi
Cara Menghitung Cost Food And Beverage
Cost Food and Beverage adalah salah satu aspek penting dalam bisnis industri perhotelan dan restoran. Cost ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi makanan dan minuman. Dalam artikel ini, akan dijelaskan bagaimana cara menghitung cost food and beverage dengan mudah dan efektif.
Langkah-langkah Menghitung Cost Food and Beverage
Langkah-langkah dalam menghitung cost food and beverage adalah sebagai berikut:
Hitung Harga Bahan Baku
Pertama-tama, hitunglah harga bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat makanan dan minuman. Misalnya, untuk membuat satu porsi spaghetti bolognese, Anda membutuhkan 200 gram spaghetti, 100 gram daging giling, 50 gram tomat, dan 25 gram bawang bombay. Hitunglah harga total dari semua bahan tersebut.
Hitung Biaya Produksi
Selanjutnya, hitunglah biaya produksi untuk membuat makanan dan minuman tersebut. Biaya produksi meliputi biaya listrik, air, gas, dan lain-lain. Hitunglah biaya tersebut per hari atau per minggu, tergantung pada kebutuhan bisnis Anda.
Hitung Biaya Tenaga Kerja
Hitunglah biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi makanan dan minuman. Biaya tenaga kerja meliputi gaji, tunjangan, dan lain-lain. Hitunglah biaya tersebut per hari atau per minggu, tergantung pada kebutuhan bisnis Anda.
Hitung Overhead Cost
Overhead cost meliputi biaya-biaya lain yang terkait dengan produksi makanan dan minuman, seperti biaya sewa, biaya peralatan, biaya perawatan, dan biaya administrasi. Hitunglah overhead cost tersebut per hari atau per minggu, tergantung pada kebutuhan bisnis Anda.
Hitung Total Cost
Setelah menghitung semua biaya di atas, hitunglah total cost untuk produksi makanan dan minuman. Total cost adalah jumlah dari harga bahan baku, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan overhead cost. Hasil dari perhitungan ini akan menunjukkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu porsi makanan atau minuman.
Hitung Selling Price
Setelah mengetahui total cost, hitunglah selling price atau harga jual dari makanan dan minuman tersebut. Selling price haruslah lebih tinggi dari total cost agar bisnis bisa mendapatkan keuntungan. Namun, harga jual juga harus sesuai dengan harga pasar agar tidak membuat pelanggan enggan untuk membeli makanan dan minuman.
Contoh Perhitungan Cost Food and Beverage
Berikut ini adalah contoh perhitungan cost food and beverage:
Harga bahan baku spaghetti bolognese: Rp 10.000
Biaya produksi per hari: Rp 500.000
Biaya tenaga kerja per hari: Rp 400.000
Overhead cost per hari: Rp 200.000
Total cost per porsi spaghetti bolognese: Rp 15.000
Selling price per porsi spaghetti bolognese: Rp 25.000
Dari contoh perhitungan di atas, bisa dilihat bahwa bisnis bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 10.000 untuk setiap porsi spaghetti bolognese yang terjual.
Kesimpulan
Dalam bisnis industri perhotelan dan restoran, cost food and beverage sangat penting untuk diketahui. Dengan menghitung cost food and beverage, bisnis bisa mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi makanan dan minuman. Dalam menghitung cost food and beverage, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menghitung harga bahan baku, biaya produksi, biaya tenaga kerja, overhead cost, total cost, dan selling price.
Dengan mengetahui cara menghitung cost food and beverage, bisnis bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan profitabilitas. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Cost Food And Beverage ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.