Daftar Isi
Cara Menghitung Break Even Point Adalah
Break even point atau titik impas adalah suatu kondisi di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, break even point sangat penting untuk diketahui karena hal ini bisa digunakan sebagai patokan dalam menentukan besarnya target penjualan atau keuntungan yang ingin dicapai. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara menghitung break even point secara lengkap.
Langkah-langkah Menghitung Break Even Point
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menghitung break even point, yaitu sebagai berikut:
Tentukan jenis biaya
Pertama-tama, tentukan jenis biaya yang akan dihitung. Ada dua jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi meningkat atau menurun, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang naik atau turun seiring dengan jumlah produksi.
Hitung biaya tetap
Setelah jenis biaya ditentukan, hitung biaya tetap dengan menjumlahkan semua biaya yang tidak berubah dalam jangka waktu tertentu. Contohnya biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan listrik yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi.
Hitung biaya variabel per unit
Selanjutnya, hitung biaya variabel per unit dengan membagi total biaya variabel dengan jumlah unit yang diproduksi. Contohnya biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.
Hitung harga jual per unit
Setelah itu, hitung harga jual per unit dengan mempertimbangkan margin keuntungan yang diinginkan. Misalnya, jika keuntungan yang diinginkan adalah 20%, maka margin keuntungan adalah 0,2. Hitunglah harga jual per unit dengan rumus: harga jual per unit = (biaya variabel per unit + biaya tetap per unit) / (1 – margin keuntungan).
Hitung break even point dalam unit
Setelah semua komponen dihitung, maka break even point bisa dihitung dengan rumus: break even point dalam unit = biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit).
Hitung break even point dalam uang
Selain dalam unit, break even point juga bisa dihitung dalam uang dengan mengalikan break even point dalam unit dengan harga jual per unit.
Contoh Perhitungan Break Even Point
Untuk memahami cara menghitung break even point dengan lebih jelas, berikut ini adalah contoh perhitungan break even point:
Sebuah perusahaan memproduksi tas yang dijual dengan harga Rp150.000 per unit. Biaya tetap dalam sebulan sebesar Rp2.000.000 dan biaya variabel per unit adalah Rp100.000. Berapakah break even point dalam unit?
Tentukan jenis biaya: biaya tetap dan biaya variabel.
Hitung biaya tetap: Rp2.000.000.
Hitung biaya variabel per unit: Rp100.000.
Hitung harga jual per unit dengan margin keuntungan 20%: harga jual per unit = (Rp100.000 + Rp2.000.000) / (1 – 0,2) = Rp2.750.000 / unit.
Hitung break even point dalam unit: break even point dalam unit = Rp2.000.000 / (Rp2.750.000 – Rp100.000) = 800 unit.
Hitung break even point dalam uang: break even point dalam uang = 800 unit x Rp150.000 = Rp120.000.000.
Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan harus menjual minimal 800 unit tas dengan harga Rp150.000 per unit untuk mencapai titik impas atau break even point. Jika ingin mendapatkan keuntungan, maka perusahaan harus menjual lebih dari 800 unit.
Kesimpulan
Break even point adalah titik impas di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk menghitung break even point, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu menentukan jenis biaya, menghitung biaya tetap, menghitung biaya variabel per unit, menghitung harga jual per unit, menghitung break even point dalam unit, dan menghitung break even point dalam uang. Dengan menghitung break even point, perusahaan bisa menentukan target penjualan atau keuntungan yang ingin dicapai dengan lebih akurat.