Cara Menghitung Biaya Variabel Per Unit Dalam Bep

Cara Menghitung Biaya Variabel Per Unit Dalam BEP

Sebagai seorang pengusaha, mengetahui biaya produksi suatu produk sangat penting untuk menjalankan bisnis dengan efektif dan efisien. Salah satu cara menghitung biaya produksi adalah dengan menggunakan analisis break even point (BEP) atau titik impas yang menghitung jumlah barang yang harus dijual agar dapat menutupi biaya produksi. Dalam menghitung BEP, kita juga perlu mengetahui biaya variabel per unit yang akan dibahas dalam artikel ini.

Apa itu Biaya Variabel Per Unit?

Biaya variabel per unit adalah biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi. Biaya ini berbeda dengan biaya tetap yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah. Contoh biaya variabel per unit antara lain bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman. Ketika produksi meningkat, biaya variabel per unit juga akan meningkat.

Cara Menghitung Biaya Variabel Per Unit

Ada dua metode umum dalam menghitung biaya variabel per unit, yaitu metode high-low dan metode regresi linier. Berikut adalah langkah-langkah dalam kedua metode tersebut:

Metode High-Low

Metode high-low menggunakan dua titik data untuk menghitung biaya variabel per unit. Titik data pertama adalah titik tertinggi dalam produksi dan biaya variabel, sedangkan titik data kedua adalah titik terendah dalam produksi dan biaya variabel.

Langkah-langkah dalam metode high-low adalah sebagai berikut:

Identifikasi titik data tertinggi dan terendah dalam produksi dan biaya variabel yang tercatat.
Hitung selisih produksi dan biaya variabel antara titik tertinggi dan terendah.
Hitung biaya variabel per unit dengan membagi selisih biaya variabel dengan selisih produksi.

Contoh:

Produksi tertinggi: 500 unit dengan biaya variabel sebesar Rp 10.000.000

Produksi terendah: 100 unit dengan biaya variabel sebesar Rp 2.500.000

Selisih produksi: 500 – 100 = 400 unit

Selisih biaya variabel: Rp 10.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 7.500.000

Biaya variabel per unit: Rp 7.500.000 / 400 unit = Rp 18.750

Metode Regresi Linier

Metode regresi linier menggunakan semua titik data produksi dan biaya variabel untuk menghitung persamaan garis regresi yang digunakan untuk menghitung biaya variabel per unit.

Langkah-langkah dalam metode regresi linier adalah sebagai berikut:

Kumpulkan semua titik data produksi dan biaya variabel.
Hitung persamaan garis regresi menggunakan rumus y = a + bx, dimana y adalah biaya variabel, x adalah produksi, a adalah intercept, dan b adalah slope.
Hitung biaya variabel per unit dengan membagi slope dengan produksi.

Contoh:

Data produksi dan biaya variabel:

Produksi
Biaya Variabel

100
2.500.000

200
5.000.000

300
7.500.000

400
10.000.000

500
12.500.000

Persamaan garis regresi: y = 1.250.000 + 16.250x

Biaya variabel per unit: 16.250

Kesimpulan

Biaya variabel per unit adalah biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi. Ada dua metode umum dalam menghitung biaya variabel per unit, yaitu metode high-low dan metode regresi linier. Dalam metode high-low, kita menggunakan dua titik data untuk menghitung biaya variabel per unit, sedangkan dalam metode regresi linier, kita menggunakan semua titik data produksi dan biaya variabel untuk menghitung persamaan garis regresi yang digunakan untuk menghitung biaya variabel per unit. Dengan mengetahui biaya variabel per unit, kita dapat menghitung break even point dan menjalankan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Biaya Variabel Per Unit Dalam BEP ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.