Daftar Isi
Cara Menghitung Biaya Produksi Konveksi
Pengenalan
Konveksi adalah bisnis yang populer di Indonesia. Bisnis ini menghasilkan produk pakaian dan aksesoris yang dijual ke konsumen melalui toko offline atau online. Untuk menjalankan bisnis konveksi, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah biaya produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung biaya produksi konveksi untuk membantu Anda menjalankan bisnis Anda dengan lebih efisien.
Langkah-langkah dalam Menghitung Biaya Produksi Konveksi
Langkah-langkah dalam menghitung biaya produksi konveksi adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Hitung Bahan Baku
Yang pertama adalah menghitung bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk pakaian atau aksesoris. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap produk dan mengalikan dengan harga bahan baku per unit. Misalnya, jika Anda membutuhkan 1 meter kain untuk membuat setiap produk, dan harga kain per meter adalah Rp50.000, maka biaya bahan baku per produk adalah Rp50.000.
Langkah 2: Hitung Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan upah per jam. Misalnya, jika seorang pekerja konveksi bekerja selama 8 jam dengan upah per jam sebesar Rp30.000, maka biaya tenaga kerja adalah Rp240.000 per hari. Anda dapat menghitung biaya tenaga kerja per produk dengan membagi biaya tenaga kerja per hari dengan jumlah produk yang diproduksi dalam sehari.
Langkah 3: Hitung Biaya Overhead
Biaya overhead mencakup biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya sewa, listrik, air, dan lain-lain. Biaya overhead dapat dihitung dengan mengalikan biaya overhead per bulan dengan jumlah produk yang diproduksi dalam sebulan, kemudian dibagi dengan jumlah produk tersebut. Misalnya, jika biaya overhead per bulan adalah Rp10.000.000 dan Anda memproduksi 1.000 produk per bulan, maka biaya overhead per produk adalah Rp10.000.
Langkah 4: Hitung Biaya Total
Setelah Anda menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, Anda dapat menghitung biaya total per produk dengan menambahkan ketiga biaya tersebut. Misalnya, jika biaya bahan baku adalah Rp50.000, biaya tenaga kerja adalah Rp30.000, dan biaya overhead adalah Rp10.000, maka biaya total per produk adalah Rp90.000.
Cara Menghitung Biaya Produksi Konveksi: Contoh Kasus
Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa Anda memiliki konveksi yang memproduksi kaos. Anda membutuhkan 1 meter kain untuk setiap kaos dan harga kain per meter adalah Rp50.000. Anda memiliki 5 pekerja konveksi yang masing-masing bekerja selama 8 jam dengan upah per jam sebesar Rp30.000. Biaya overhead Anda adalah Rp10.000.000 per bulan dan Anda memproduksi 1.000 kaos per bulan. Dengan menggunakan langkah-langkah di atas, biaya produksi per kaos adalah sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku per kaos: 1 meter kain x Rp50.000 = Rp50.000
2. Biaya tenaga kerja per kaos: Rp240.000 (biaya tenaga kerja per hari) / 100 kaos = Rp2.400
3. Biaya overhead per kaos: Rp10.000.000 / 1.000 kaos = Rp10.000
4. Biaya total per kaos: Rp50.000 + Rp2.400 + Rp10.000 = Rp62.400
Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis konveksi, menghitung biaya produksi sangat penting untuk memastikan bahwa Anda menjual produk dengan harga yang wajar dan masih mendapatkan keuntungan. Langkah-langkah dalam menghitung biaya produksi konveksi meliputi menghitung bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Dengan menggunakan contoh kasus di atas, kita dapat melihat bahwa biaya produksi per kaos adalah Rp62.400. Dengan memperhitungkan biaya produksi, Anda dapat menentukan harga jual yang sesuai dan tetap menghasilkan keuntungan.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Biaya Produksi Konveksi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.