Cara Menghitung Biaya Produksi Jangka Pendek

Cara Menghitung Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya produksi jangka pendek adalah biaya yang dikeluarkan dalam produksi barang dan jasa dalam waktu kurang dari satu tahun. Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Menghitung biaya produksi jangka pendek menjadi penting dalam rangka mengelola bisnis dengan baik. Dalam artikel ini, akan dijelaskan langkah-langkah untuk menghitung biaya produksi jangka pendek.

Langkah-langkah menghitung biaya produksi jangka pendek

1. Menghitung biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku untuk produksi. Untuk menghitung biaya bahan baku, langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Mencatat jumlah bahan baku yang dibeli

b. Mencatat harga per satuan bahan baku

c. Mengalikan jumlah bahan baku yang dibeli dengan harga per satuan bahan baku

d. Menambahkan biaya pengiriman dan pajak jika ada

Contoh:

Jumlah bahan baku yang dibeli: 1000 unit

Harga per satuan bahan baku: Rp 5000

Biaya pengiriman: Rp 1000

Pajak: 10%

Biaya bahan baku = (1000 x 5000) + 1000 + (10/100 x (1000 x 5000 + 1000)) = Rp 5.650.000

2. Menghitung biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah karyawan yang terlibat dalam produksi. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Mencatat jumlah jam kerja karyawan

b. Mencatat tarif upah per jam

c. Mengalikan jumlah jam kerja karyawan dengan tarif upah per jam

d. Menambahkan biaya tunjangan karyawan jika ada

Contoh:

Jumlah jam kerja karyawan: 1000 jam

Tarif upah per jam: Rp 10.000

Tunjangan karyawan: Rp 500.000

Biaya tenaga kerja = (1000 x 10.000) + 500.000 = Rp 10.500.000

3. Menghitung biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi. Biaya overhead pabrik meliputi biaya sewa pabrik, biaya listrik dan air, biaya perawatan mesin, dan biaya asuransi. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Mencatat biaya overhead pabrik dalam periode tertentu

b. Menghitung alokasi biaya overhead pabrik berdasarkan metode yang digunakan (misalnya metode jam kerja langsung atau metode biaya bahan baku)

c. Menambahkan biaya overhead pabrik yang dialokasikan ke biaya produksi

Contoh:

Biaya overhead pabrik: Rp 1.000.000

Metode alokasi biaya overhead pabrik: Metode biaya bahan baku (10% dari total biaya bahan baku)

Biaya overhead pabrik yang dialokasikan ke biaya produksi: 10% x Rp 5.650.000 = Rp 565.000

4. Menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik

Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, langkah terakhir adalah menjumlahkan ketiga biaya tersebut untuk mendapatkan biaya produksi jangka pendek.

Contoh:

Biaya bahan baku: Rp 5.650.000

Biaya tenaga kerja: Rp 10.500.000

Biaya overhead pabrik: Rp 565.000

Biaya produksi jangka pendek: Rp 16.715.000

Kesimpulan

Dalam menghitung biaya produksi jangka pendek, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, kemudian menjumlahkan ketiga biaya tersebut. Menghitung biaya produksi jangka pendek menjadi penting dalam mengelola bisnis dengan baik. Dengan menghitung biaya produksi jangka pendek, perusahaan dapat memastikan bahwa harga jual produk tidak lebih rendah dari biaya produksi, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Biaya Produksi Jangka Pendek ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.