Cara Menghitung Biaya Listrik Pln

Cara Menghitung Biaya Listrik PLN

Biaya listrik merupakan salah satu tagihan rutin yang harus dibayarkan setiap bulannya. Dalam hal ini, PLN (Perusahaan Listrik Negara) menjadi penyedia layanan listrik yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, banyak orang yang ingin tahu bagaimana cara menghitung biaya listrik PLN. Pada artikel ini, akan dijelaskan secara mendalam mengenai cara menghitung biaya listrik PLN.

Langkah-langkah Menghitung Biaya Listrik PLN

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung biaya listrik PLN, yaitu:

1. Membaca Meteran Listrik

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca meteran listrik. Meteran listrik biasanya terletak di depan rumah atau di dalam rumah. Meteran listrik ini berfungsi untuk mengukur besar daya listrik yang digunakan dalam satu bulan. Karena itu, Anda harus membaca meteran listrik setiap bulannya untuk mengetahui besarnya tagihan listrik yang harus dibayarkan.

2. Mencatat Angka Meteran Listrik Awal dan Akhir

Setelah membaca meteran listrik, langkah selanjutnya adalah mencatat angka meteran listrik awal dan akhir. Angka meteran listrik awal adalah angka pada meteran listrik pada bulan sebelumnya, sedangkan angka meteran listrik akhir adalah angka pada meteran listrik pada bulan saat ini. Angka meteran listrik awal dan akhir ini digunakan untuk menghitung jumlah kWh (kilowatt-hour) yang telah digunakan pada bulan ini.

3. Menghitung Jumlah kWh yang Digunakan

Setelah mencatat angka meteran listrik awal dan akhir, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah kWh yang telah digunakan pada bulan ini. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Jumlah kWh = Angka Meteran Listrik Akhir – Angka Meteran Listrik Awal

Dengan begitu, Anda dapat mengetahui jumlah kWh yang telah digunakan selama satu bulan.

4. Mengetahui Tarif Listrik per kWh

Tarif listrik per kWh ditetapkan oleh PLN dan berbeda-beda tergantung pada golongan tarif listrik. Ada beberapa golongan tarif listrik, yaitu R-1 (450 VA), R-1M (900 VA), R-2 (1.300 VA), R-3 (2.200 VA), R-4 (3.500 VA), dan B1 (tarif industri). Tarif listrik per kWh pada setiap golongan tarif listrik juga berbeda-beda.

5. Menghitung Biaya Listrik

Setelah mengetahui jumlah kWh yang telah digunakan dan tarif listrik per kWh, langkah terakhir adalah menghitung biaya listrik. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Biaya Listrik = Jumlah kWh x Tarif Listrik per kWh

Dengan begitu, Anda dapat mengetahui besarnya biaya listrik yang harus dibayarkan pada bulan ini.

Contoh Perhitungan Biaya Listrik PLN

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh perhitungan biaya listrik PLN:

Angka Meteran Listrik Awal: 1.250 kWh

Angka Meteran Listrik Akhir: 1.500 kWh

Jumlah kWh: 1.500 kWh – 1.250 kWh = 250 kWh

Tarif Listrik per kWh: Rp 1.500,-

Biaya Listrik: 250 kWh x Rp 1.500,- = Rp 375.000,-

Kesimpulan

Menghitung biaya listrik PLN sebenarnya tidaklah sulit. Hal yang perlu diperhatikan adalah membaca meteran listrik, mencatat angka meteran listrik awal dan akhir, menghitung jumlah kWh yang digunakan, mengetahui tarif listrik per kWh, dan menghitung biaya listrik. Dengan memahami langkah-langkah tersebut, Anda dapat menghitung biaya listrik PLN dengan mudah dan akurat.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Biaya Listrik PLN ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.