Daftar Isi
Cara Menghitung Besarnya Biaya Produksi
Setiap bisnis pasti membutuhkan penghitungan biaya produksi yang akurat agar dapat menentukan harga jual yang kompetitif dan memperoleh keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung besarnya biaya produksi dengan langkah-langkah yang mudah dipahami.
1. Tentukan Bahan Baku dan Overhead Cost
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan bahan baku dan overhead cost yang dibutuhkan dalam produksi. Bahan baku meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk membuat produk, seperti bahan mentah dan bahan penolong. Sedangkan overhead cost meliputi segala biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, seperti sewa gedung, listrik, air, dan gaji karyawan non-produksi.
Contoh: Jika kita ingin memproduksi 100 buah tas, maka kita perlu menghitung biaya bahan baku dan overhead cost. Misalnya, biaya bahan baku adalah Rp50.000 per tas, sedangkan overhead cost adalah Rp10.000 per tas. Dengan demikian, total biaya bahan baku dan overhead cost yang dibutuhkan adalah Rp60.000 per tas.
2. Hitung Biaya Tenaga Kerja
Langkah berikutnya adalah menghitung biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. Biaya tenaga kerja dapat dihitung berdasarkan gaji karyawan produksi, jam kerja, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam produksi.
Contoh: Jika kita membutuhkan 3 orang karyawan produksi untuk memproduksi 100 buah tas dan setiap karyawan menerima gaji Rp5.000 per jam dan bekerja selama 8 jam, maka biaya tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 x Rp5.000 x 8 jam = Rp120.000.
3. Tambahkan Biaya Lainnya
Selain biaya bahan baku, overhead cost, dan tenaga kerja, ada juga biaya lainnya yang perlu diperhitungkan, seperti biaya transportasi, biaya promosi, dan biaya pemeliharaan peralatan produksi. Semua biaya ini perlu ditambahkan untuk mendapatkan total biaya produksi.
Contoh: Jika biaya transportasi adalah Rp5.000 per tas, biaya promosi adalah Rp2.000 per tas, dan biaya pemeliharaan peralatan produksi adalah Rp3.000 per tas, maka total biaya lainnya adalah Rp10.000 per tas.
4. Hitung Total Biaya Produksi
Setelah mengetahui semua biaya yang dibutuhkan untuk produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi. Total biaya produksi dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua biaya yang sudah dihitung sebelumnya, yaitu biaya bahan baku dan overhead cost, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya.
Contoh: Total biaya produksi untuk 100 buah tas adalah:
Biaya bahan baku dan overhead cost = Rp60.000 per tas x 100 tas = Rp6.000.000.
Biaya tenaga kerja = Rp120.000.
Biaya lainnya = Rp10.000 per tas x 100 tas = Rp1.000.000.
Total biaya produksi = Rp6.000.000 + Rp120.000 + Rp1.000.000 = Rp7.120.000.
5. Tentukan Harga Jual
Setelah mengetahui total biaya produksi, langkah terakhir adalah menentukan harga jual yang sesuai agar bisnis dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Harga jual dapat ditentukan dengan cara menambahkan margin ke total biaya produksi.
Contoh: Jika kita ingin mendapatkan margin 20% dari total biaya produksi, maka harga jual yang sesuai adalah:
Total biaya produksi = Rp7.120.000.
Margin 20% = Rp7.120.000 x 20% = Rp1.424.000.
Harga jual = Rp7.120.000 + Rp1.424.000 = Rp8.544.000.
Kesimpulan
Cara menghitung besarnya biaya produksi adalah dengan menentukan biaya bahan baku dan overhead cost, biaya tenaga kerja, biaya lainnya, dan menambahkan semua biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya produksi. Setelah mengetahui total biaya produksi, bisnis dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan menambahkan margin ke total biaya produksi.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Besarnya Biaya Produksi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.