Cara Menghitung Bep Usaha Makanan Ringan

Cara Menghitung Bep Usaha Makanan Ringan

Makanan ringan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat digemari oleh banyak orang. Makanan ringan biasanya dijadikan sebagai camilan atau pengisi perut ketika sedang merasa lapar. Bisnis makanan ringan juga cukup menjanjikan karena permintaannya yang tinggi di pasaran. Namun, untuk memulai bisnis makanan ringan, Anda harus mengetahui berapa BEP atau break even point usaha makanan ringan yang akan Anda jalankan.

Apa itu BEP atau Break Even Point?

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau batas dimana pengeluaran yang dikeluarkan untuk memproduksi produk sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. Dalam bisnis, BEP ini menjadi penting karena menunjukkan berapa jumlah minimum penjualan yang harus dilakukan agar bisnis tersebut tidak merugi.

Cara Menghitung BEP Usaha Makanan Ringan

Untuk menghitung BEP usaha makanan ringan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

Menghitung biaya produksi

Pertama-tama, Anda harus mengetahui biaya produksi makanan ringan yang akan Anda jual. Biaya produksi ini mencakup bahan baku, biaya listrik, biaya air, biaya karyawan, biaya kemasan, dan lain-lain. Perhitungan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar hasil yang didapatkan akurat.

Menghitung harga jual

Setelah mengetahui biaya produksi, selanjutnya Anda harus menentukan harga jual makanan ringan. Harga jual ini harus dipatok dengan cermat agar sesuai dengan biaya produksi yang telah dihitung sebelumnya dan sesuai dengan harga pasar. Selain itu, harga jual ini juga harus diperhatikan agar bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

Menghitung BEP

Setelah mengetahui biaya produksi dan harga jual, selanjutnya Anda bisa menghitung BEP dengan rumus:

BEP = Total Biaya Produksi / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

Dalam rumus tersebut, Biaya Variabel per unit adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan. Biaya Variabel per unit ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya kemasan, dan lain-lain.

Menentukan jumlah minimum penjualan

Setelah BEP telah dihitung, selanjutnya Anda bisa menentukan jumlah minimum penjualan yang harus dicapai agar bisnis tidak merugi. Jumlah minimum penjualan ini bisa dihitung dengan rumus:

Jumlah Minimum Penjualan = Total Biaya Produksi / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

Contoh Perhitungan BEP Usaha Makanan Ringan

Untuk memperjelas bagaimana cara menghitung BEP usaha makanan ringan, berikut ini adalah contoh perhitungannya:

Misalnya, biaya produksi makanan ringan per unit adalah Rp5.000, harga jual per unit adalah Rp10.000, dan biaya variabel per unit adalah Rp3.000. Maka, BEP dapat dihitung sebagai berikut:

BEP = Rp5.000 / (Rp10.000 – Rp3.000) = 714,29 unit

Dari perhitungan tersebut, jumlah minimum penjualan yang harus dicapai agar bisnis tidak merugi adalah 714,29 unit.

Kesimpulan

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau batas dimana pengeluaran yang dikeluarkan untuk memproduksi produk sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. Untuk menghitung BEP usaha makanan ringan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu menghitung biaya produksi, menghitung harga jual, menghitung BEP, dan menentukan jumlah minimum penjualan. Dengan mengetahui BEP tersebut, Anda bisa menentukan strategi bisnis yang tepat untuk menjalankan bisnis makanan ringan Anda.

Sekian artikel tentang Cara Menghitung BEP Usaha Makanan Ringan ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai bisnis makanan ringan. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.