Cara Menghitung Amperemeter Dan Voltmeter

Cara Menghitung Amperemeter Dan Voltmeter

Pengenalan

Amperemeter dan voltmeter adalah dua alat yang paling umum digunakan dalam dunia elektronik. Amperemeter digunakan untuk mengukur arus listrik dalam suatu rangkaian sementara voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung amperemeter dan voltmeter.

Cara Menghitung Amperemeter

Amperemeter pada dasarnya adalah alat pengukur arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang digunakan dalam pengukuran arus listrik adalah ampere (A). Berikut adalah cara menghitung amperemeter.

1. Tentukan nilai hambatan (R) pada rangkaian.

2. Tentukan nilai tegangan (V) pada rangkaian.

3. Hitung besar arus (I) yang mengalir pada rangkaian dengan menggunakan rumus I = V/R.

4. Sesuaikan satuan arus yang dihasilkan dari hasil perhitungan dengan satuan yang digunakan pada amperemeter. Misalnya, jika hasil perhitungan I = 2 A dan amperemeter yang digunakan memiliki satuan mA (milliampere), maka hasil perhitungan harus dikalikan dengan 1000 sehingga menghasilkan nilai 2000 mA.

5. Sesuaikan skala amperemeter dengan besar arus yang dihasilkan. Pastikan amperemeter yang digunakan memiliki skala yang cukup besar untuk menampung arus yang dihasilkan.

Contoh perhitungan:

Dalam sebuah rangkaian terdapat hambatan sebesar 10 ohm dan tegangan yang diaplikasikan adalah 20 volt. Berapa besar arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?

I = V/R = 20/10 = 2 A

Sesuaikan satuan:

2 A x 1000 = 2000 mA

Cara Menghitung Voltmeter

Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang digunakan dalam pengukuran tegangan listrik adalah volt (V). Berikut adalah cara menghitung voltmeter.

1. Tentukan nilai hambatan (R) pada rangkaian.

2. Tentukan besar arus (I) yang mengalir pada rangkaian.

3. Hitung besar tegangan (V) yang terukur pada rangkaian dengan menggunakan rumus V = I x R.

4. Sesuaikan satuan tegangan yang dihasilkan dari hasil perhitungan dengan satuan yang digunakan pada voltmeter. Misalnya, jika hasil perhitungan V = 10 V dan voltmeter yang digunakan memiliki satuan mV (millivolt), maka hasil perhitungan harus dikalikan dengan 1000 sehingga menghasilkan nilai 10000 mV.

5. Sesuaikan skala voltmeter dengan besar tegangan yang dihasilkan. Pastikan voltmeter yang digunakan memiliki skala yang cukup besar untuk menampung tegangan yang dihasilkan.

Contoh perhitungan:

Dalam sebuah rangkaian terdapat arus sebesar 2 A yang mengalir dan hambatan pada rangkaian adalah 5 ohm. Berapa besar tegangan yang terukur pada rangkaian tersebut?

V = I x R = 2 x 5 = 10 V

Sesuaikan satuan:

10 V x 1000 = 10000 mV

Kesimpulan

Amperemeter dan voltmeter adalah alat yang penting dalam dunia elektronik. Untuk dapat menghitung besar arus pada suatu rangkaian, kita perlu mengetahui nilai hambatan dan tegangan pada rangkaian tersebut. Sedangkan untuk dapat menghitung besar tegangan pada suatu rangkaian, kita perlu mengetahui nilai hambatan dan besarnya arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Dalam melakukan perhitungan amperemeter dan voltmeter, pastikan satuan yang dihasilkan dari perhitungan sesuai dengan satuan yang digunakan pada alat pengukur dan pastikan skala alat pengukur mencukupi untuk menampung hasil perhitungan. Dengan mengetahui cara menghitung amperemeter dan voltmeter, kita dapat dengan mudah mengukur arus dan tegangan pada suatu rangkaian.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Amperemeter Dan Voltmeter ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.