Cara Menghitung Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka

Cara Menghitung Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka

Pendahuluan

Sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun 2021, banyak yang penasaran tentang cara menghitung alokasi waktu pada kurikulum ini. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi sekolah dalam mengatur dan menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, alokasi waktu pun harus disesuaikan. Berikut adalah cara menghitung alokasi waktu pada Kurikulum Merdeka.

Langkah-langkah Menghitung Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka

Langkah pertama dalam menghitung alokasi waktu pada Kurikulum Merdeka adalah dengan melihat jumlah jam belajar yang tersedia dalam satu minggu. Setiap sekolah memiliki jumlah jam belajar yang berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing sekolah. Sebagai contoh, jika jumlah jam belajar dalam satu minggu adalah 30 jam, maka seluruh komponen Kurikulum Merdeka harus disesuaikan dengan jumlah jam tersebut.

Langkah kedua adalah dengan menentukan jenis pembelajaran yang akan diterapkan pada Kurikulum Merdeka. Terdapat 3 jenis pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis pengalaman. Setiap jenis pembelajaran memiliki alokasi waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk menentukan jenis pembelajaran yang akan diterapkan pada Kurikulum Merdeka.

Setelah menentukan jenis pembelajaran yang akan diterapkan, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung alokasi waktu untuk masing-masing jenis pembelajaran. Berikut adalah alokasi waktu untuk setiap jenis pembelajaran pada Kurikulum Merdeka:

Pembelajaran berbasis proyek: 50% dari total waktu yang tersedia
Pembelajaran berbasis masalah: 30% dari total waktu yang tersedia
Pembelajaran berbasis pengalaman: 20% dari total waktu yang tersedia

Dalam contoh di atas, dengan jumlah jam belajar 30 jam per minggu, maka alokasi waktu untuk masing-masing jenis pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pembelajaran berbasis proyek: 15 jam/minggu
Pembelajaran berbasis masalah: 9 jam/minggu
Pembelajaran berbasis pengalaman: 6 jam/minggu

Setelah menentukan alokasi waktu untuk masing-masing jenis pembelajaran, langkah selanjutnya adalah dengan mengatur alokasi waktu untuk mata pelajaran. Setiap mata pelajaran harus disesuaikan dengan jenis pembelajaran yang akan diterapkan. Sebagai contoh, untuk mata pelajaran Matematika, jika jenis pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek, maka alokasi waktu untuk mata pelajaran Matematika harus mengikuti alokasi waktu pembelajaran berbasis proyek.

Kesimpulan

Menghitung alokasi waktu pada Kurikulum Merdeka tidaklah sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, setiap sekolah dapat mengatur alokasi waktu yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa. Alokasi waktu pada Kurikulum Merdeka harus disesuaikan dengan jumlah jam belajar yang tersedia dan jenis pembelajaran yang akan diterapkan. Sehingga, dapat memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.