Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur

Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur?

Masa subur adalah periode waktu di mana seorang wanita memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk hamil. Masa subur terjadi ketika sel telur yang dilepaskan dari ovarium bertemu dengan sperma. Untuk itu, penting bagi seorang wanita untuk mengetahui kapan masa subur terjadi agar dapat memperbesar peluang untuk hamil. Nah, kali ini BicaraFakta.com akan membahas tentang Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur.

1. Menghitung Masa Subur Berdasarkan Siklus Menstruasi

Cara pertama dalam menghitung masa subur adalah dengan memperhatikan siklus menstruasi. Seorang wanita biasanya mengalami menstruasi selama 28-35 hari. Dalam siklus menstruasi ini, masa subur terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Jadi, jika siklus menstruasi seorang wanita adalah 28 hari, maka masa subur akan terjadi pada hari ke-14. Namun, jika siklus menstruasi lebih panjang atau lebih pendek dari 28 hari, perhitungan masa subur harus disesuaikan.

Selain itu, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur. Jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, maka perhitungan masa subur menjadi lebih sulit. Namun, Anda masih dapat menghitung masa subur dengan cara mengukur suhu tubuh basal (BBT).

2. Menghitung Masa Subur Berdasarkan Suhu Tubuh Basal

Berbeda dengan suhu tubuh normal, suhu tubuh basal (BBT) adalah suhu tubuh yang diukur saat sedang beristirahat atau tidur. Suhu tubuh basal dapat memberikan informasi tentang perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama siklus menstruasi. Selama masa subur, terjadi peningkatan suhu tubuh basal sekitar 0,5 derajat Celsius. Oleh karena itu, dengan mengukur suhu tubuh basal setiap hari, Anda dapat menghitung kapan masa subur terjadi.

Langkah-langkah mengukur suhu tubuh basal:

Gunakan termometer basal yang akurat. Termometer ini berbeda dengan termometer biasa yang diukur dalam mulut atau ketiak, karena harus dioleskan di bawah lidah atau di dalam vagina.
Mulai mengukur suhu tubuh basal setiap pagi sebelum bangun tidur atau melakukan aktivitas apa pun.
Gunakan grafik atau aplikasi khusus untuk mencatat suhu tubuh basal yang diukur setiap hari.
Perhatikan perubahan suhu tubuh basal selama siklus menstruasi. Selama masa subur, suhu tubuh basal akan meningkat sekitar 0,5 derajat Celsius.

3. Menghitung Masa Subur Berdasarkan Gejala Tubuh

Beberapa wanita dapat merasakan gejala fisik atau emosional saat memasuki masa subur. Gejala-gejala tersebut antara lain:

Perut kembung atau nyeri pada daerah pinggul.
Kenikmatan atau peningkatan libido.
Perubahan pada lendir serviks. Pada masa subur, lendir serviks menjadi lebih encer dan licin.
Perubahan pada suhu tubuh dan BBT. Suhu tubuh dan BBT akan meningkat selama masa subur.

Untuk menghitung masa subur berdasarkan gejala tubuh, perhatikan perubahan fisik atau emosional yang terjadi pada tubuh Anda setiap bulan. Catat gejala-gejala tersebut dalam jurnal atau aplikasi khusus untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang siklus menstruasi dan masa subur Anda.

Kesimpulan

Menghitung masa subur adalah hal yang penting bagi seorang wanita yang ingin hamil. Ada tiga cara untuk menghitung masa subur, yaitu dengan memperhatikan siklus menstruasi, mengukur suhu tubuh basal, dan memperhatikan gejala tubuh. Namun, perhitungan masa subur tidak selalu akurat karena pengaruh faktor-faktor tertentu. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan jika Anda mengalami kesulitan dalam menghitung masa subur atau ingin mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Demikianlah Pembahasan BicaraFakta.com mengenai Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.