Daftar Isi
Cara Perhitungan Ppn Jkp Yang Terutang Diatur Dalam
Pengertian Ppn Jkp
PPN JKP atau Pajak Pertambahan Nilai Jual Kena Pajak adalah pajak yang dikenakan pada barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam wilayah Indonesia oleh pelaku usaha yang telah terdaftar dan memiliki NPWP. PPN JKP terdiri dari dua jenis yaitu PPN JKP yang dipungut oleh pengusaha dan PPN JKP yang harus dibayar oleh pembeli.
Cara Perhitungan PPN JKP Yang Terutang Diatur Dalam
Berikut adalah cara perhitungan PPN JKP yang terutang diatur dalam:
1. Tentukan Tarif PPN JKP
Tarif PPN JKP yang berlaku saat ini adalah sebesar 10%. Namun, terdapat beberapa jenis barang dan jasa yang dikenakan tarif PPN JKP yang lebih rendah atau bahkan tidak dikenakan PPN JKP sama sekali.
2. Hitung Harga Jual Kena Pajak (HJPK)
Harga Jual Kena Pajak (HJPK) adalah harga jual barang atau jasa yang dikenakan PPN JKP. Rumus perhitungan HJPK adalah sebagai berikut:
HJPK = Harga Jual + PPN JKP
3. Hitung PPN JKP yang Terutang
PPN JKP yang terutang adalah selisih antara Harga Jual Kena Pajak (HJPK) dengan Harga Jual (HJ). Rumus perhitungan PPN JKP yang terutang adalah sebagai berikut:
PPN JKP yang Terutang = HJPK – HJ
4. Catat dan Laporkan PPN JKP yang Terutang
Setelah menghitung PPN JKP yang terutang, pelaku usaha harus mencatat dan melaporkan PPN JKP yang terutang tersebut pada Surat Setoran Pajak (SSP) dan laporannya.
Contoh Perhitungan PPN JKP
Sebagai contoh, pelaku usaha A menjual barang seharga Rp 10.000.000 dengan tarif PPN JKP sebesar 10%. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan PPN JKP yang terutang:
1. Tarif PPN JKP = 10%
2. Harga Jual = Rp 10.000.000
PPN JKP = (10% x Rp 10.000.000) = Rp 1.000.000
Harga Jual Kena Pajak (HJPK) = Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000
3. PPN JKP yang terutang = Rp 1.000.000
4. Catat dan laporkan PPN JKP yang terutang pada SSP dan laporannya.
Kesimpulan
Dalam menghitung PPN JKP yang terutang, pelaku usaha harus memperhatikan tarif PPN JKP yang berlaku, Harga Jual Kena Pajak (HJPK), dan PPN JKP yang terutang. Perhitungan PPN JKP yang terutang harus dicatat dan dilaporkan pada SSP dan laporannya. Dengan memahami cara perhitungan PPN JKP yang terutang diatur dalam, pelaku usaha dapat memenuhi kewajiban perpajakan dan menghindari sanksi dari pihak berwenang.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Perhitungan PPN JKP Yang Terutang Diatur Dalam ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.