Daftar Isi
Cara Menghitung Thr Pph 21
Pendahuluan
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak karyawan yang diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. THR biasanya diberikan pada saat momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal. Selain itu, THR juga bisa diberikan pada saat karyawan berulang tahun atau saat karyawan pensiun.
Namun, sebagai perusahaan yang mempekerjakan karyawan, Anda harus memperhatikan penghitungan pajak penghasilan (Pph) 21 atas THR yang diberikan. Pph 21 adalah pajak yang dibayar oleh wajib pajak atas penghasilannya yang diterima secara reguler atau periodik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung THR Pph 21.
Langkah-langkah Menghitung THR Pph 21
1. Tentukan Besaran THR yang Diberikan
Yang pertama harus dilakukan adalah menentukan besaran THR yang diberikan kepada karyawan. Besaran THR yang diberikan biasanya diatur oleh perusahaan dan dihitung berdasarkan gaji karyawan atau selama berapa lama karyawan telah bekerja.
2. Hitung Gaji Bruto
Setelah menentukan besaran THR, hitung gaji bruto karyawan dengan cara menghitung gaji pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan. Gaji bruto ini yang akan digunakan sebagai dasar penghitungan Pph 21.
3. Hitung Biaya Jabatan
Biaya jabatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Biaya jabatan yang dapat dipotong dari gaji bruto adalah sebesar 5% dari gaji bruto atau maksimal Rp 500.000,-.
4. Kurangi Biaya Jabatan dari Gaji Bruto
Setelah mengetahui besar biaya jabatan, kurangi biaya jabatan tersebut dari gaji bruto karyawan. Hasil pengurangan inilah yang akan digunakan sebagai dasar penghitungan Pph 21.
5. Hitung Penghasilan Neto
Penghasilan neto adalah penghasilan karyawan setelah dikurangi biaya jabatan dan dikenakan tarif Pph 21. Penghasilan neto ini akan menjadi dasar penghitungan Pph 21 pada THR yang diberikan.
6. Hitung Pph 21
Setelah mengetahui besar penghasilan neto, hitung Pph 21 yang harus dibayar oleh karyawan. Pph 21 dihitung dengan menggunakan tarif yang berlaku dan besarannya tergantung pada penghasilan karyawan.
Contoh Perhitungan THR Pph 21
Berikut adalah contoh perhitungan THR Pph 21:
Seorang karyawan bernama Ahmad menerima THR sebesar Rp 5.000.000,-. Gaji pokok Ahmad adalah Rp 7.000.000,- ditambah dengan tunjangan kesehatan sebesar Rp 500.000,- dan tunjangan makan sebesar Rp 1.000.000,-. Dengan demikian, gaji bruto Ahmad adalah sebesar Rp 8.500.000,-.
Biaya jabatan Ahmad adalah sebesar 5% dari gaji bruto atau maksimal Rp 500.000,-. Karena gaji bruto Ahmad sebesar Rp 8.500.000,-, maka biaya jabatan Ahmad sebesar Rp 425.000,-.
Kurangi biaya jabatan Ahmad sebesar Rp 425.000,- dari gaji bruto Ahmad sebesar Rp 8.500.000,-. Hasil pengurangan tersebut adalah sebesar Rp 8.075.000,- dan inilah yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan Pph 21.
Tarif Pph 21 untuk penghasilan di bawah Rp 50.000.000,- adalah sebesar 5%. Dengan demikian, Pph 21 yang harus dibayar oleh Ahmad adalah sebesar Rp 403.750,- ((Rp 8.075.000,- x 5%) – Rp 750.000,-).
Kesimpulan
Menghitung THR Pph 21 penting bagi perusahaan dalam mengatur keuangan dan kewajiban pajaknya. Langkah-langkah dalam menghitung THR Pph 21 meliputi menentukan besaran THR, menghitung gaji bruto, menghitung biaya jabatan, mengurangi biaya jabatan dari gaji bruto, menghitung penghasilan neto, dan menghitung Pph 21.
Lakukan perhitungan THR Pph 21 dengan cermat dan akurat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca mengenai cara menghitung THR Pph 21.
Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.