Daftar Isi
Cara Menghitung Rasio Laporan Keuangan
Pendahuluan
Laporan keuangan adalah dokumen penting yang menunjukkan kesehatan keuangan suatu perusahaan. Namun, bagi sebagian orang, laporan keuangan bisa menjadi rumit dan sulit dipahami. Salah satu cara untuk memahami laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.
Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan suatu perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung rasio laporan keuangan dan bagaimana cara menerjemahkan rasio ini ke dalam bahasa yang mudah dipahami.
Langkah-Langkah Menghitung Rasio Laporan Keuangan
Ada beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang paling umum digunakan:
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek. Ada dua rasio likuiditas yang umum digunakan:
1. Rasio Lancar
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek, yaitu dalam satu tahun. Rasio ini dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total hutang lancar. Rumusnya adalah:
Rasio Lancar = Total Aset Lancar / Total Hutang Lancar
2. Rasio Cepat
Rasio cepat adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan. Rasio ini dihitung dengan membagi total aset lancar dikurangi persediaan dengan total hutang lancar. Rumusnya adalah:
Rasio Cepat = (Total Aset Lancar – Persediaan) / Total Hutang Lancar
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan. Ada beberapa rasio profitabilitas yang dapat digunakan, namun dua rasio keuangan ini adalah yang paling umum digunakan:
1. Margins Kotor
Margin kotor mengukur persentase laba kotor yang dihasilkan dari penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan. Rumusnya adalah:
Margin Kotor = Laba Kotor / Pendapatan
2. Margin Bersih
Margin bersih mengukur persentase laba bersih yang dihasilkan dari penjualan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan pendapatan. Rumusnya adalah:
Margin Bersih = Laba Bersih / Pendapatan
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang. Rasio ini dapat digunakan oleh investor dan kreditur untuk mengevaluasi risiko investasi atau pemberian pinjaman. Ada dua rasio solvabilitas yang umum digunakan:
1. Rasio Utang terhadap Ekuitas
Rasio utang terhadap ekuitas mengukur seberapa besar utang yang digunakan perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik. Rasio ini dihitung dengan membagi total utang dengan total ekuitas. Rumusnya adalah:
Rasio Utang terhadap Ekuitas = Total Utang / Total Ekuitas
2. Rasio Cakupan Bunga
Rasio cakupan bunga mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pada hutang jangka panjang. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah bunga yang harus dibayar. Rumusnya adalah:
Rasio Cakupan Bunga = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Bunga yang Harus Dibayar
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung rasio laporan keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang berguna untuk mengevaluasi kesehatan keuangan suatu perusahaan. Ada beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan, termasuk rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Selain itu, kita juga telah membahas rumus dan contoh penggunaan masing-masing rasio. Dengan memahami rasio keuangan, kita dapat lebih mudah memahami laporan keuangan dan membuat keputusan yang lebih baik sebagai investor atau kreditur.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Rasio Laporan Keuangan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.