Cara Menghitung Pph 21 Dokter

Cara Menghitung Pph 21 Dokter

Pengantar

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap warga negara yang memiliki penghasilan, termasuk dokter. Dokter, sebagai profesi yang dianggap cukup berhasil, tentu harus membayar pajak yang sesuai dengan penghasilannya. Oleh karena itu, dokter perlu memahami cara menghitung Pph 21 agar tidak salah dalam membuat laporan pajak.

Pengertian Pph 21

Pph 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak. Pph 21 biasanya dikenakan pada karyawan di perusahaan, termasuk dokter yang bekerja di rumah sakit atau klinik. Pajak ini dihitung berdasarkan tarif yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Cara Menghitung Pph 21 Dokter

Cara menghitung Pph 21 dokter tidak berbeda jauh dengan cara menghitung Pph 21 pada umumnya. Dokter yang berpenghasilan tetap akan dikenakan pajak berdasarkan tarif yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung Pph 21 dokter:

1. Menentukan penghasilan bruto dokter

Penghasilan bruto dokter adalah jumlah pendapatan yang diterima sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dokter dapat berupa gaji pokok, tunjangan, honorarium, bonus, atau penghasilan lainnya.

2. Mengurangi penghasilan tidak kena pajak

Penghasilan tidak kena pajak adalah penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Penghasilan ini biasanya berupa tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, dan tunjangan lainnya. Pengurangan penghasilan tidak kena pajak dilakukan untuk menentukan penghasilan kena pajak dokter.

TRENDING:  Cara Menghitung Pph 21 Tenaga Ahli

3. Mengurangi penghasilan kena pajak dengan PTKP

PTKP adalah Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu penghasilan yang tidak dikenakan pajak atau dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah. Pada tahun 2021, PTKP untuk wajib pajak yang belum menikah adalah Rp 54 juta per tahun atau Rp 4,5 juta per bulan. Sedangkan PTKP untuk wajib pajak yang sudah menikah adalah Rp 64,8 juta per tahun atau Rp 5,4 juta per bulan. Pengurangan penghasilan kena pajak dengan PTKP dilakukan untuk menentukan penghasilan neto dokter.

4. Menghitung Pph 21 dokter dengan tarif yang berlaku

Setelah mengetahui penghasilan neto dokter, selanjutnya dokter dapat menghitung Pph 21 dengan tarif yang berlaku. Tarif Pph 21 untuk dokter adalah sebagai berikut:

– Penghasilan hingga Rp 50 juta per tahun dikenakan tarif 5%
– Penghasilan di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta per tahun dikenakan tarif 15%
– Penghasilan di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per tahun dikenakan tarif 25%
– Penghasilan di atas Rp 500 juta per tahun dikenakan tarif 30%

Contoh perhitungan:

Seorang dokter dengan penghasilan bruto Rp 100 juta per tahun dan sudah menikah. Penghasilan tidak kena pajak sebesar Rp 10 juta per tahun. Maka penghasilan kena pajak dokter adalah Rp 90 juta per tahun. Setelah dikurangi dengan PTKP, penghasilan neto dokter adalah Rp 25,2 juta per bulan. Berdasarkan tarif Pph 21 dokter, dokter tersebut harus membayar pajak sebesar Rp 1.512.000 per bulan.

Kesimpulan

Cara menghitung Pph 21 dokter tidaklah sulit. Dokter hanya perlu mengetahui tarif Pph 21 yang berlaku dan melakukan perhitungan dengan benar. Dengan memahami cara menghitung Pph 21 dokter, dokter dapat menghindari kesalahan dalam membuat laporan pajak dan membayar pajak secara tepat waktu.

TRENDING:  Cara Menghitung Pph 21 Berkesinambungan

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pph 21 Dokter ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.