Daftar Isi
Cara Menghitung Npv Yang Diharapkan
Pengertian NPV
NPV (Net Present Value) adalah metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan nilai investasi dalam proyek. Metode ini menggunakan konsep nilai waktu uang, yaitu bahwa uang yang diterima di masa depan memiliki nilai yang lebih rendah daripada uang tersebut jika diterima saat ini.
Dalam perhitungan NPV, arus kas yang dihasilkan oleh proyek dihitung dan dihitung kembali ke nilai sekarang dengan menggunakan persentase diskon yang sesuai. Jika NPV positif, maka proyek dianggap menguntungkan dan layak untuk diinvestasikan.
Langkah-langkah dalam Menghitung NPV Diharapkan
Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung NPV yang diharapkan:
1. Mempersiapkan data proyek
Data proyek yang diperlukan dalam perhitungan NPV adalah arus kas awal, arus kas setiap tahun, dan arus kas akhir. Arus kas awal adalah pengeluaran pertama yang dibutuhkan untuk memulai proyek. Arus kas setiap tahun adalah pendapatan atau pengeluaran yang dihasilkan oleh proyek setiap tahunnya. Arus kas akhir adalah nilai sisa dari proyek pada akhir masa investasi.
2. Menentukan persentase diskon
Persentase diskon adalah suku bunga yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan. Persentase diskon yang digunakan harus sesuai dengan tingkat risiko investasi.
3. Menghitung NPV
Setelah menyiapkan data proyek dan menentukan persentase diskon, langkah selanjutnya adalah menghitung NPV. Caranya adalah dengan mengevaluasi arus kas yang diharapkan dari proyek dan menghitung nilai sekarangnya dengan menggunakan persentase diskon.
Rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:
NPV = CF0 + CF1/(1+r)^1 + CF2/(1+r)^2 + … + CFn/(1+r)^n
Keterangan:
– NPV: Net Present Value
– CF0: Arus kas awal
– CF1, CF2, … CFn: Arus kas setiap tahun atau arus kas akhir
– r: Persentase diskon
4. Menilai hasil NPV
Setelah menghitung NPV, hasilnya dapat dinilai untuk menentukan apakah proyek layak diinvestasikan atau tidak. Jika NPV positif, maka proyek dianggap menguntungkan dan layak untuk diinvestasikan. Sebaliknya, jika NPV negatif, maka proyek dianggap tidak menguntungkan dan tidak layak untuk diinvestasikan.
Contoh Perhitungan NPV Diharapkan
Misalnya Anda ingin memulai usaha dengan modal sebesar Rp 100 juta. Usaha tersebut diharapkan mampu menghasilkan arus kas sebesar Rp 30 juta per tahun selama 5 tahun dan memiliki nilai sisa sebesar Rp 50 juta pada akhir masa investasi. Persentase diskon yang digunakan adalah 10%.
Berikut adalah perhitungan NPV yang diharapkan:
NPV = -100 + 30/(1+0.1)^1 + 30/(1+0.1)^2 + 30/(1+0.1)^3 + 30/(1+0.1)^4 + (30+50)/(1+0.1)^5
NPV = -100 + 27.27 + 24.79 + 22.54 + 20.49 + 54.21
NPV = 49.32
Berdasarkan perhitungan di atas, NPV yang diharapkan adalah sebesar Rp 49.32 juta. Karena hasilnya positif, maka usaha tersebut layak untuk diinvestasikan.
Kesimpulan
NPV adalah metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan nilai investasi dalam proyek. Dalam menghitung NPV yang diharapkan, langkah-langkah yang digunakan adalah mempersiapkan data proyek, menentukan persentase diskon, menghitung NPV, dan menilai hasil NPV. Jika NPV positif, maka proyek dianggap menguntungkan dan layak untuk diinvestasikan.