Daftar Isi
Cara Menghitung Modal Dan Harga Jual Makanan
Mempersiapkan usaha kuliner, baik makanan siap saji maupun makanan ringan, membutuhkan perhitungan modal dan harga jual yang tepat. Menentukan harga jual yang rendah atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi keuntungan dan kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan cara menghitung modal dan harga jual makanan dengan langkah-langkah yang mudah dipahami.
Langkah-langkah Menghitung Modal
Langkah awal dalam menghitung modal adalah menentukan jenis makanan yang akan dijual. Selanjutnya, pembelian bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung modal:
Daftar semua bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat makanan, sebutkan juga jumlahnya dan harga per satuan.
Hitung total harga bahan baku dengan cara mengalikan harga satuan dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan.
Tambahkan biaya pembelian peralatan seperti kompor, wajan, spatula, dan lainnya.
Jika ada biaya sewa tempat usaha atau biaya pengadaan bahan baku yang dilakukan secara kredit, tambahkan biaya tersebut.
Jumlahkan semua biaya yang telah dicatat dan dihitung sebelumnya untuk mendapatkan modal awal.
Dengan menghitung modal dengan teliti, maka bisnis makanan yang dijalankan akan lebih terkontrol dan tidak terjadi kerugian yang tidak perlu.
Langkah-langkah Menghitung Harga Jual Makanan
Setelah menentukan modal awal, langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual makanan. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung harga jual makanan:
Hitung harga modal makanan dengan cara menjumlahkan semua biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi makanan.
Tentukan laba yang ingin diperoleh. Besarannya tergantung pada kebijakan masing-masing, namun umumnya sekitar 30-50% dari harga modal.
Hitung harga jual makanan dengan cara menambahkan harga modal dengan laba yang telah ditentukan.
Setelah mendapatkan harga jual, pastikan bahwa harga tersebut masih bersaing dengan harga pasar dan masih memungkinkan untuk memberikan keuntungan yang wajar.
Contoh Menghitung Modal dan Harga Jual Makanan
Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah contoh perhitungan modal dan harga jual makanan:
Membuat nasi goreng spesial
Bahan baku yang dibutuhkan: nasi, telur, kecap manis, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabai, daging ayam, dan jagung manis. Jumlah dan harga satuan tiap bahan baku adalah sebagai berikut:
1 piring nasi putih (Rp. 2.000)
1 butir telur (Rp. 1.000)
2 sendok makan kecap manis (Rp. 2.000)
2 sendok makan minyak goreng (Rp. 1.000)
2 siung bawang putih (Rp. 1.000)
2 siung bawang merah (Rp. 1.000)
2 cabai merah (Rp. 500)
100 gram daging ayam (Rp. 5.000)
50 gram jagung manis (Rp. 1.000)
Total harga bahan baku = 2.000 + 1.000 + 2.000 + 1.000 + 1.000 + 1.000 + 500 + 5.000 + 1.000 = Rp. 14.500
Biaya peralatan = Rp. 5.000
Modal awal = Rp. 14.500 + Rp. 5.000 = Rp. 19.500
Laba yang diinginkan = 40% x Rp. 19.500 = Rp. 7.800
Harga jual = Rp. 19.500 + Rp. 7.800 = Rp. 27.300
Dari contoh perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan keuntungan 40% dari harga modal, nasi goreng spesial tersebut harus dijual dengan harga Rp. 27.300.
Kesimpulan
Menghitung modal dan harga jual makanan adalah hal yang penting dalam menjalankan usaha kuliner. Dengan menentukan modal dan harga jual yang tepat, bisnis dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang wajar. Cara menghitung modal dan harga jual makanan sendiri membutuhkan perhitungan yang teliti dan harus disesuaikan dengan kondisi pasar dan target konsumen. Oleh karena itu, pemilik bisnis kuliner harus selalu mengikuti perkembangan harga bahan baku dan harga jual makanan di pasaran agar bisnis dapat bersaing dan berjalan dengan baik.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Modal Dan Harga Jual Makanan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.