Cara Menghitung Laba Diluar Usaha

Cara Menghitung Laba Diluar Usaha

Setiap bisnis atau perusahaan pasti memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan atau laba. Namun, dalam menghitung laba tidak hanya terdapat laba yang dihasilkan dari kegiatan usaha atau operasional saja, namun juga terdapat laba diluar usaha atau non-operasional. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai cara menghitung laba diluar usaha.

Pengertian Laba Diluar Usaha

Laba diluar usaha adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan yang tidak terkait dengan kegiatan operasional atau bisnis utama perusahaan. Contohnya, laba diluar usaha dapat diperoleh dari investasi di saham atau real estate, penjualan aset tetap, subsidi pemerintah, hingga keuntungan dari perbedaan kurs valuta asing. Laba diluar usaha sangat penting untuk dihitung karena hal ini dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Langkah-Langkah Menghitung Laba Diluar Usaha

Untuk menghitung laba diluar usaha, berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan:

Mengumpulkan data keuangan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data keuangan perusahaan untuk periode tertentu. Hal ini termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Dengan memiliki data keuangan yang lengkap, maka dapat mempermudah dalam menghitung laba diluar usaha.

Identifikasi sumber-sumber laba diluar usaha

Setelah data keuangan terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber-sumber laba diluar usaha yang ada pada periode tersebut. Sumber-sumber laba diluar usaha dapat berupa penjualan aset tetap, investasi, subsidi pemerintah, dan lain sebagainya.

Menghitung total laba operasional

Setelah sumber-sumber laba diluar usaha diidentifikasi, maka perlu menghitung total laba operasional terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan mengurangi total pendapatan dari total biaya operasional selama periode tertentu.

Menghitung total laba diluar usaha

Setelah total laba operasional diketahui, maka dapat menghitung total laba diluar usaha dengan mengurangi total laba yang diperoleh dari sumber-sumber laba diluar usaha dari total pendapatan selama periode tertentu. Jika hasilnya positif, maka perusahaan mendapatkan laba diluar usaha. Jika hasilnya negatif, maka perusahaan mengalami kerugian diluar usaha.

Contoh Penghitungan Laba Diluar Usaha

Sebagai contoh, perusahaan XYZ memiliki data keuangan sebagai berikut:

Periode
Pendapatan
Biaya Operasional
Laba Operasional
Laba Diluar Usaha

Januari – Juni 2021
Rp 500.000.000
Rp 400.000.000
Rp 100.000.000
Rp 50.000.000

Dari contoh di atas, maka dapat diketahui bahwa laba operasional perusahaan XYZ sebesar Rp 100.000.000. Sementara itu, perusahaan XYZ juga memperoleh laba diluar usaha sebesar Rp 50.000.000. Oleh karena itu, total laba perusahaan XYZ adalah Rp 150.000.000.

Kesimpulan

Laba diluar usaha merupakan keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan yang tidak terkait dengan bisnis utama perusahaan. Laba diluar usaha sangat penting untuk dihitung guna memberikan gambaran mengenai kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Untuk menghitung laba diluar usaha, perlu dilakukan beberapa langkah seperti mengumpulkan data keuangan, mengidentifikasi sumber-sumber laba diluar usaha, menghitung total laba operasional, dan menghitung total laba diluar usaha. Dari hasil penghitungan tersebut, maka dapat diketahui total laba perusahaan secara keseluruhan.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Laba Diluar Usaha ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.