Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Ibu Hamil

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Ibu Hamil

Sebagai ibu hamil, kebutuhan nutrisi dan kalori menjadi sangat penting untuk memastikan kesehatan bayi yang sedang dikandung. Selain itu, kebutuhan kalori yang tepat juga dapat membantu menjaga kesehatan dan kebugaran ibu hamil selama masa kehamilan. Namun, bagaimana cara menghitung kebutuhan kalori ibu hamil? Simak penjelasannya berikut ini.

Menghitung Kebutuhan Kalori Ibu Hamil

Sebelum memulai perhitungan, perlu diketahui bahwa kebutuhan kalori pada setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti usia, tinggi badan, berat badan sebelum hamil, serta aktivitas fisik. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori ibu hamil, antara lain:

Rumus Harris-Benedict

Rumus Harris-Benedict dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori dasar (Basal Metabolic Rate/BMR) yang kemudian dapat dikonversi menjadi kebutuhan kalori harian. Rumus ini memerlukan data tentang usia, berat badan, dan tinggi badan ibu hamil. Berikut rumusnya:

BMR = 88,362 + (13,397 x berat badan) + (4,799 x tinggi badan) – (5,677 x usia)

Setelah mendapatkan nilai BMR, terdapat rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori harian:

Jika aktivitas fisik sedikit: BMR x 1,2
Jika aktivitas fisik ringan (olahraga 1-3 kali seminggu): BMR x 1,375
Jika aktivitas fisik sedang (olahraga 3-5 kali seminggu): BMR x 1,55
Jika aktivitas fisik berat (olahraga 6-7 kali seminggu): BMR x 1,725
Jika aktivitas fisik sangat berat (olahraga 2 kali sehari): BMR x 1,9

Sebagai contoh, seorang ibu hamil berusia 27 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi badan 165 cm yang melakukan olahraga ringan sebelum hamil memerlukan kebutuhan kalori harian sekitar 2.100 kalori.

Rumus Mifflin-St. Jeor

Rumus Mifflin-St. Jeor juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori dasar ibu hamil dengan mempertimbangkan usia, berat badan, dan tinggi badan. Berikut rumusnya:

BMR = (10 x berat badan) + (6,25 x tinggi badan) – (5 x usia) + 5

Seperti rumus sebelumnya, setelah mendapatkan nilai BMR, dapat digunakan rumus untuk menghitung kebutuhan kalori harian:

Jika aktivitas fisik sedikit: BMR x 1,2
Jika aktivitas fisik ringan (olahraga 1-3 kali seminggu): BMR x 1,375
Jika aktivitas fisik sedang (olahraga 3-5 kali seminggu): BMR x 1,55
Jika aktivitas fisik berat (olahraga 6-7 kali seminggu): BMR x 1,725
Jika aktivitas fisik sangat berat (olahraga 2 kali sehari): BMR x 1,9

Sebagai contoh, seorang ibu hamil berusia 30 tahun dengan berat badan 65 kg dan tinggi badan 170 cm yang melakukan olahraga sedang sebelum hamil memerlukan kebutuhan kalori harian sekitar 2.300 kalori.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Kalori Ibu Hamil

Selain faktor usia, berat badan, dan tinggi badan, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kebutuhan kalori ibu hamil, antara lain:

Trimester kehamilan: Pada trimester pertama, kebutuhan kalori mungkin masih sama dengan sebelum hamil. Namun, pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan kalori dapat meningkat sebesar 300-500 kalori per hari.
Usia kehamilan: Pada akhir kehamilan, kebutuhan kalori dapat meningkat karena bayi semakin besar dan memerlukan lebih banyak nutrisi.
Level aktivitas fisik: Ibu hamil yang aktif dan berolahraga memerlukan lebih banyak kalori dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak aktif.
Berat badan awal: Ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas mungkin memerlukan lebih sedikit kalori daripada ibu hamil yang memiliki berat badan normal atau kurang.
Kondisi kesehatan: Ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes gestasional atau hipertensi mungkin memerlukan pengaturan khusus dalam kebutuhan kalori.

Kesimpulan

Mengetahui cara menghitung kebutuhan kalori ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kebugaran ibu hamil serta bayi yang dikandung. Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori dasar dan kemudian dikonversi menjadi kebutuhan kalori harian. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan kalori ibu hamil seperti usia kehamilan, level aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan perhitungan kebutuhan kalori yang tepat sesuai dengan kondisi ibu hamil.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Ibu Hamil ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.