Daftar Isi
Cara Menghitung Kalori Ibu Hamil
Pendahuluan
Ibu hamil membutuhkan asupan kalori yang cukup agar kebutuhan nutrisi janin tercukupi dengan baik. Namun, terlalu banyak kalori juga dapat berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti obesitas atau diabetes gestasional. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui cara menghitung kalori yang tepat.
Langkah-Langkah Menghitung Kalori Ibu Hamil
1. Menentukan berat badan ideal
Langkah pertama dalam menghitung kalori ibu hamil adalah menentukan berat badan ideal. Berat badan ideal dipengaruhi oleh tinggi badan, usia, dan aktivitas fisik. Untuk mengetahuinya dapat menggunakan kalkulator BMI (Body Mass Index) yang tersedia online.
2. Menghitung kebutuhan kalori
Setelah mengetahui berat badan ideal, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan kalori. Kebutuhan kalori ibu hamil dipengaruhi oleh usia, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas fisik. Berikut rumusnya:
– Usia di bawah 18 tahun: kebutuhan kalori = (17,5 x BB) + 651
– Usia 18-30 tahun: kebutuhan kalori = (15,3 x BB) + 679
– Usia di atas 30 tahun: kebutuhan kalori = (8,7 x BB) + 829
Dalam rumus tersebut, BB adalah berat badan dalam kilogram.
3. Menyesuaikan kebutuhan kalori
Setelah mengetahui kebutuhan kalori, langkah selanjutnya adalah menyesuaikannya dengan kondisi kehamilan. Ibu hamil yang sedang dalam trimester pertama membutuhkan sekitar 0-300 kalori tambahan per hari, sedangkan ibu hamil yang sedang dalam trimester kedua dan ketiga membutuhkan sekitar 300-500 kalori tambahan per hari.
4. Menghitung asupan kalori
Langkah terakhir adalah menghitung asupan kalori yang sebenarnya dikonsumsi. Hal ini dapat dilakukan dengan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam sehari, kemudian menghitung jumlah kalori yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut. Tersedia aplikasi penghitung kalori yang dapat digunakan untuk memudahkan menghitung asupan kalori.
Penyesuaian Kebutuhan Kalori
Selain faktor trimester kehamilan, terdapat beberapa faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam penyesuaian kebutuhan kalori ibu hamil, yaitu:
1. Aktivitas fisik
Ibu hamil yang aktif fisik membutuhkan lebih banyak kalori. Namun, ibu hamil yang kurang aktif fisik memerlukan sedikit kalori.
2. Berat badan awal
Ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas sebelum hamil memerlukan lebih sedikit kalori selama kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki berat badan normal.
3. Kondisi kesehatan
Ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau hipertensi memerlukan penyesuaian kebutuhan kalori yang lebih ketat.
Kesimpulan
Menghitung kalori ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu menentukan berat badan ideal, menghitung kebutuhan kalori, menyesuaikan kebutuhan kalori, dan menghitung asupan kalori. Penyesuaian kebutuhan kalori perlu dilakukan sesuai dengan trimester kehamilan, aktivitas fisik, berat badan awal, dan kondisi kesehatan. Dengan menghitung kalori secara tepat, ibu hamil dapat memperoleh nutrisi yang cukup untuk janin tanpa membahayakan kesehatan ibu hamil.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Kalori Ibu Hamil ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.