Cara Menghitung Jam Tenaga Kerja Langsung

Cara Menghitung Jam Tenaga Kerja Langsung

Pengertian Jam Tenaga Kerja Langsung

Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL) adalah jumlah jam kerja yang digunakan oleh karyawan untuk membuat produk tertentu. Jumlah JTKL akan mempengaruhi biaya produksi karena semakin banyak jam yang digunakan, semakin besar biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, menghitung JTKL dengan akurat penting untuk menentukan harga jual produk dan mengelola biaya produksi.

Langkah-langkah Menghitung Jam Tenaga Kerja Langsung

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menghitung JTKL:

Langkah 1: Tentukan Waktu Produksi

Waktu produksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tertentu. Untuk menghitung JTKL, waktu produksi harus diketahui terlebih dahulu. Waktu produksi dapat dihitung dengan mengalikan jumlah produk yang diproduksi dengan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu produk. Contoh, jika waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu produk adalah 1 jam dan jumlah produk yang diproduksi adalah 100, maka waktu produksi adalah 100 jam.

Langkah 2: Identifikasi Waktu Non-Produktif

Waktu non-produktif adalah waktu yang tidak digunakan untuk membuat produk, seperti waktu istirahat atau waktu yang digunakan untuk membersihkan mesin. Waktu non-produktif harus diidentifikasi dan dikurangi dari waktu produksi untuk menghitung JTKL. Contohnya, jika waktu produksi adalah 100 jam dan waktu non-produktif adalah 20 jam, maka waktu kerja efektif adalah 80 jam.

Langkah 3: Hitung Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan yang terlibat dalam produksi produk tertentu harus diketahui untuk menghitung JTKL. Jumlah karyawan dapat dilihat dari jadwal produksi atau dari catatan produksi. Jika jumlah karyawan yang terlibat adalah 5 orang, maka jumlah JTKL akan menjadi hasil dari waktu kerja efektif dikalikan dengan jumlah karyawan. Dalam contoh di atas, JTKL adalah 80 jam x 5 orang = 400 jam.

Langkah 4: Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan selama waktu produksi. BTKL dapat dihitung dengan mengalikan JTKL dengan tarif upah per jam. Tarif upah per jam dapat dilihat dari data gaji karyawan atau dari standar upah di industri yang sama. Dalam contoh di atas, jika tarif upah per jam adalah Rp 50.000,- maka BTKL adalah 400 jam x Rp 50.000,- = Rp 20.000.000,-

Contoh Penghitungan JTKL dan BTKL

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memproduksi 100 unit produk dalam waktu 200 jam. Waktu non-produktif adalah 50 jam dan terdapat 10 karyawan yang terlibat dalam produksi. Tarif upah per jam adalah Rp 75.000,-. Berikut adalah langkah-langkah penghitungan JTKL dan BTKL:

Waktu produksi = jumlah produk x waktu produksi per produk = 100 x 2 jam = 200 jam
Waktu kerja efektif = waktu produksi – waktu non-produktif = 200 jam – 50 jam = 150 jam
Jumlah JTKL = waktu kerja efektif x jumlah karyawan = 150 jam x 10 orang = 1500 jam
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Jumlah JTKL x Tarif upah per jam = 1500 jam x Rp 75.000,- = Rp 112.500.000,-

Kesimpulan

Menghitung Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL) adalah proses penting dalam mengelola biaya produksi dan menentukan harga jual produk. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung JTKL adalah menentukan waktu produksi, mengidentifikasi waktu non-produktif, menghitung jumlah karyawan, dan menghitung biaya tenaga kerja langsung. Dengan memahami cara menghitung JTKL, perusahaan dapat mengelola biaya produksi dengan lebih efektif dan meningkatkan keuntungan.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Jam Tenaga Kerja Langsung ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.