Cara Menghitung Hpp Perusahaan Manufaktur

Cara Menghitung Hpp Perusahaan Manufaktur

Manufaktur adalah salah satu jenis industri yang memproduksi barang dengan menggunakan mesin dan peralatan khusus. Untuk bisa bersaing di pasar, perusahaan manufaktur harus mampu menghitung biaya produksi dengan akurat. Salah satu aspek penting dalam menghitung biaya produksi adalah menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).

Apa itu HPP?

HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi satu unit barang. HPP terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. HPP sangat penting bagi perusahaan manufaktur karena dapat digunakan untuk menentukan harga jual barang dan menghitung laba rugi.

Langkah-langkah Menghitung HPP

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menghitung HPP perusahaan manufaktur:

Menghitung Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam produksi. Untuk menghitung biaya bahan baku, perusahaan dapat mengumpulkan semua faktur pembelian bahan baku selama periode tertentu dan menjumlahkannya. Selain itu, perusahaan juga harus menghitung sisa stok bahan baku di akhir periode.

Contoh:

Total pembelian bahan baku selama periode tertentu: Rp 50.000.000

Sisa stok bahan baku di akhir periode: Rp 10.000.000

Biaya bahan baku: Rp 50.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 40.000.000

Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan yang terlibat langsung dalam produksi. Untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung, perusahaan dapat mengumpulkan data penggajian selama periode tertentu.

Contoh:

Total biaya gaji karyawan produksi selama periode tertentu: Rp 20.000.000

Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Overhead pabrik adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi masih diperlukan untuk menjalankan operasi pabrik. Contohnya, biaya listrik, pemeliharaan mesin, dan sewa pabrik. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, perusahaan dapat mengumpulkan semua faktur dan kwitansi pembayaran selama periode tertentu.

Contoh:

Total biaya overhead pabrik selama periode tertentu: Rp 15.000.000

Menghitung HPP

Setelah menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, perusahaan dapat menghitung HPP dengan menggunakan rumus berikut:

HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Contoh:

HPP = Rp 40.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 15.000.000 = Rp 75.000.000

Mengapa Penting Menghitung HPP?

Menghitung HPP sangat penting bagi perusahaan manufaktur karena dapat digunakan untuk menentukan harga jual barang dan menghitung laba rugi. Jika HPP terlalu tinggi, perusahaan mungkin kesulitan menentukan harga jual yang kompetitif. Sebaliknya, jika HPP terlalu rendah, perusahaan mungkin mengalami kerugian atau tidak dapat memperoleh laba yang optimal.

Kesimpulan

HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi satu unit barang. HPP terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Untuk menghitung HPP, perusahaan harus menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Menghitung HPP sangat penting bagi perusahaan manufaktur karena dapat digunakan untuk menentukan harga jual barang dan menghitung laba rugi.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Hpp Perusahaan Manufaktur ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.