Cara Menghitung Hpp Minuman Kopi

Cara Menghitung Hpp Minuman Kopi

Bagi para pengusaha kopi, menghitung harga pokok penjualan (HPP) sangatlah penting. Sebab, dengan mengetahui HPP, maka pengusaha bisa menentukan harga jual yang tepat dan menghindari kerugian. Namun, bagaimana sebenarnya cara menghitung HPP minuman kopi? Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Hitung Biaya Bahan Baku

Langkah pertama dalam menghitung HPP minuman kopi adalah menghitung biaya bahan baku. Bahan baku yang biasa digunakan dalam pembuatan minuman kopi adalah biji kopi, susu, gula, dan sirup-flavour. Untuk menghitung biaya bahan baku, perlu diketahui harga satuan tiap bahan baku yang dibutuhkan, kemudian dikalikan dengan jumlah yang digunakan.

Sebagai contoh, jika harga 1 kilogram biji kopi adalah Rp 100.000 dan digunakan sebanyak 50 gram untuk membuat satu cangkir kopi, maka biaya bahan baku untuk satu cangkir kopi adalah Rp 5.000.

2. Hitung Biaya Tenaga Kerja

Langkah kedua dalam menghitung HPP minuman kopi adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja ini biasanya meliputi gaji karyawan dan tunjangan-tunjangan lainnya. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, jumlahkan gaji karyawan dan tunjangan, kemudian bagi dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu bulan.

Sebagai contoh, jika total biaya gaji seluruh karyawan sebesar Rp 10.000.000 dan dalam satu bulan dihasilkan 1.000 cangkir kopi, maka biaya tenaga kerja per cangkir kopi adalah Rp 10.000.

3. Hitung Biaya Listrik dan Gas

Langkah ketiga dalam menghitung HPP minuman kopi adalah menghitung biaya listrik dan gas. Biaya ini berkaitan dengan penggunaan mesin kopi dan alat-alat pendukung lainnya. Untuk menghitung biaya listrik dan gas, perlu mengetahui biaya listrik dan gas per kilowatt dan m3, kemudian dikalikan dengan konsumsi listrik dan gas dalam satu bulan.

Sebagai contoh, jika biaya listrik per kilowatt adalah Rp 2.000, biaya gas per m3 adalah Rp 50.000, dan dalam satu bulan digunakan konsumsi listrik sebanyak 500 kilowatt dan gas sebanyak 10 m3, maka biaya listrik dan gas per cangkir kopi adalah Rp 1.400.

4. Hitung Biaya Overhead

Langkah keempat dalam menghitung HPP minuman kopi adalah menghitung biaya overhead. Biaya overhead ini meliputi biaya sewa tempat, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, serta biaya-biaya lainnya yang tidak terkait langsung dengan produksi. Untuk menghitung biaya overhead, jumlahkan seluruh biaya overhead selama satu bulan, kemudian bagi dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu bulan.

Sebagai contoh, jika total biaya overhead selama satu bulan adalah Rp 5.000.000 dan dalam satu bulan dihasilkan 1.000 cangkir kopi, maka biaya overhead per cangkir kopi adalah Rp 5.000.

5. Jumlahkan Seluruh Biaya Produksi

Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, serta biaya overhead, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan seluruh biaya produksi. Dalam hal ini, biaya produksi per cangkir kopi adalah hasil penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, serta biaya overhead.

6. Tentukan Harga Jual

Setelah mengetahui biaya produksi per cangkir kopi, selanjutnya bisa menentukan harga jual yang sesuai. Dalam hal ini, harga jual sebaiknya ditetapkan dengan mempertimbangkan keuntungan yang diinginkan, persaingan dengan kompetitor, serta kebijakan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dalam bisnis kopi, harga jual yang tepat bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Oleh karena itu, menghitung HPP minuman kopi adalah hal yang sangat penting.

Kesimpulan

Menghitung HPP minuman kopi bukanlah hal yang sulit. Langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, serta biaya overhead. Dengan mengetahui HPP, maka pengusaha bisa menentukan harga jual yang tepat dan menghindari kerugian.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Hpp Minuman Kopi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.