Cara Menghitung Hpp Dengan Metode Fifo Lifo Dan Average

Cara Menghitung Hpp Dengan Metode Fifo Lifo Dan Average

Harga pokok produksi (HPP) adalah biaya untuk membuat suatu produk. HPP sangat penting dalam perhitungan laba rugi, karena jika HPP terlalu tinggi, laba bisa menurun bahkan merugi. Oleh karena itu, perusahaan harus menghitung HPP dengan benar. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung HPP, di antaranya adalah metode FIFO, LIFO, dan average. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang cara menghitung HPP dengan metode FIFO, LIFO, dan average.

Metode FIFO (First In First Out)

Metode FIFO berarti barang yang pertama masuk ke gudang juga yang pertama keluar. Dalam metode ini, biaya barang yang pertama masuk ke gudang akan dianggap sebagai biaya barang yang pertama keluar. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP dengan metode FIFO:

Tentukan jumlah unit barang yang tersedia di gudang.
Tentukan biaya per unit untuk barang yang tersedia di gudang.
Tentukan jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang.
Hitung HPP dengan rumus: (jumlah unit x biaya per unit).

Contoh:

Di awal bulan, gudang memiliki 500 unit barang dengan harga beli Rp 5.000 per unit. Pada tanggal 10, gudang menerima 1.000 unit barang dengan harga beli Rp 6.000 per unit. Pada tanggal 20, gudang menerima 500 unit barang dengan harga beli Rp 7.000 per unit. Pada akhir bulan, gudang menjual 1.200 unit barang. Berapa HPP dengan metode FIFO?

Jumlah unit barang yang tersedia di gudang selama bulan tersebut adalah:

500 unit (di awal bulan)
+ 1.000 unit (pada tanggal 10)
+ 500 unit (pada tanggal 20)
= 2.000 unit

Biaya per unit untuk barang yang tersedia di gudang adalah:

Rp 5.000 (di awal bulan)
Rp 6.000 (pada tanggal 10)
Rp 7.000 (pada tanggal 20)

Jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang adalah:

1.000 unit dengan harga jual Rp 8.000 per unit
200 unit dengan harga jual Rp 9.000 per unit

HPP dengan metode FIFO adalah:

(1.000 unit x Rp 6.000) + (200 unit x Rp 7.000) = Rp 6.000.000 + Rp 1.400.000 = Rp 7.400.000

Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO berarti barang yang terakhir masuk ke gudang adalah yang pertama keluar. Dalam metode ini, biaya barang yang terakhir masuk ke gudang akan dianggap sebagai biaya barang yang pertama keluar. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP dengan metode LIFO:

Tentukan jumlah unit barang yang tersedia di gudang.
Tentukan biaya per unit untuk barang yang tersedia di gudang.
Tentukan jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang.
Hitung HPP dengan rumus: (jumlah unit x biaya per unit).

Contoh:

Di awal bulan, gudang memiliki 500 unit barang dengan harga beli Rp 5.000 per unit. Pada tanggal 10, gudang menerima 1.000 unit barang dengan harga beli Rp 6.000 per unit. Pada tanggal 20, gudang menerima 500 unit barang dengan harga beli Rp 7.000 per unit. Pada akhir bulan, gudang menjual 1.200 unit barang. Berapa HPP dengan metode LIFO?

Jumlah unit barang yang tersedia di gudang selama bulan tersebut adalah:

500 unit (di awal bulan)
+ 1.000 unit (pada tanggal 10)
+ 500 unit (pada tanggal 20)
= 2.000 unit

Biaya per unit untuk barang yang tersedia di gudang adalah:

Rp 5.000 (di awal bulan)
Rp 6.000 (pada tanggal 10)
Rp 7.000 (pada tanggal 20)

Jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang adalah:

1.000 unit dengan harga jual Rp 8.000 per unit
200 unit dengan harga jual Rp 9.000 per unit

HPP dengan metode LIFO adalah:

(200 unit x Rp 7.000) + (1.000 unit x Rp 6.000) = Rp 1.400.000 + Rp 6.000.000 = Rp 7.400.000

Metode Average (Rata-rata)

Metode average adalah metode yang menghitung HPP berdasarkan rata-rata harga per unit. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP dengan metode average:

Tentukan jumlah unit barang yang tersedia di gudang.
Tentukan total biaya untuk semua unit barang yang tersedia di gudang.
Hitung rata-rata biaya per unit dengan rumus: (total biaya / jumlah unit).
Tentukan jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang.
Hitung HPP dengan rumus: (jumlah unit x rata-rata biaya per unit).

Contoh:

Di awal bulan, gudang memiliki 500 unit barang dengan harga beli Rp 5.000 per unit. Pada tanggal 10, gudang menerima 1.000 unit barang dengan harga beli Rp 6.000 per unit. Pada tanggal 20, gudang menerima 500 unit barang dengan harga beli Rp 7.000 per unit. Pada akhir bulan, gudang menjual 1.200 unit barang. Berapa HPP dengan metode average?

Jumlah unit barang yang tersedia di gudang selama bulan tersebut adalah:

500 unit (di awal bulan)
+ 1.000 unit (pada tanggal 10)
+ 500 unit (pada tanggal 20)
= 2.000 unit

Total biaya untuk semua unit barang yang tersedia di gudang adalah:

(500 unit x Rp 5.000) + (1.000 unit x Rp 6.000) + (500 unit x Rp 7.000) = Rp 5.000.000 + Rp 6.000.000 + Rp 3.500.000 = Rp 14.500.000

Rata-rata biaya per unit adalah:

Rp 14.500.000 / 2.000 unit = Rp 7.250

Jumlah unit dan biaya untuk barang yang keluar dari gudang adalah:

1.000 unit dengan harga jual Rp 8.000 per unit
200 unit dengan harga jual Rp 9.000 per unit

HPP dengan