Daftar Isi
Cara Menghitung Hpp Barang Dagang
Keberhasilan sebuah bisnis tidak terlepas dari pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah menghitung harga pokok penjualan (HPP) barang dagang. HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang dagang. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam mengenai cara menghitung HPP barang dagang.
Langkah-Langkah Menghitung HPP Barang Dagang
Langkah pertama dalam menghitung HPP adalah mengetahui biaya produksi atau akuisisi barang dagang. Biaya produksi mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead produksi. Sedangkan biaya akuisisi adalah harga beli barang dagang ditambah biaya-biaya lain yang terkait dengan pembelian barang dagang seperti biaya pengiriman dan pajak.
Selanjutnya, kita dapat menggunakan rumus sederhana berikut untuk menghitung HPP:
HPP = Biaya Produksi / Jumlah Barang Dagang yang Diproduksi
atau
HPP = Biaya Akuisisi Barang Dagang / Jumlah Barang Dagang yang Dibeli
Contohnya, jika biaya produksi suatu barang dagang adalah Rp 10.000.000 dan jumlah barang dagang yang diproduksi adalah 1.000 unit, maka HPP nya adalah sebagai berikut:
HPP = Rp 10.000.000 / 1.000 unit = Rp 10.000 per unit
atau jika biaya akuisisi barang dagang adalah Rp 7.000.000 dan jumlah barang dagang yang dibeli adalah 500 unit, maka HPP nya adalah sebagai berikut:
HPP = Rp 7.000.000 / 500 unit = Rp 14.000 per unit
Perhitungan HPP dengan Metode First in, First Out (FIFO)
Selain menggunakan rumus sederhana di atas, terdapat juga metode perhitungan HPP dengan metode first in, first out (FIFO). Metode ini digunakan untuk menghitung HPP ketika kita membeli atau memproduksi barang dagang dalam beberapa batch atau kali produksi.
Metode FIFO menghitung HPP berdasarkan harga barang dagang yang pertama kali masuk. Dalam hal ini, biaya produksi atau akuisisi barang dagang dihitung berdasarkan harga barang dagang pada batch pertama yang diterima. Jika ada penambahan barang dagang pada batch berikutnya, maka harga barang dagang akan dihitung dari batch tersebut, dan seterusnya.
Berikut adalah contoh perhitungan HPP dengan metode FIFO:
Kita membeli barang dagang sebanyak 1.000 unit pada tiga batch dengan harga sebagai berikut:
Batch 1: 500 unit dengan harga Rp 10.000 per unit
Batch 2: 300 unit dengan harga Rp 12.000 per unit
Batch 3: 200 unit dengan harga Rp 11.000 per unit
Untuk menghitung HPP menggunakan metode FIFO, kita harus menghitung biaya produksi atau akuisisi barang dagang pada batch pertama yang diterima terlebih dahulu. Dalam hal ini, biaya produksi atau akuisisi barang dagang pada batch pertama adalah:
Biaya Produksi atau Akuisisi Batch 1 = 500 unit x Rp 10.000 = Rp 5.000.000
Selanjutnya, kita dapat menghitung HPP menggunakan rumus sederhana di atas:
HPP = Biaya Produksi atau Akuisisi Batch 1 / Jumlah Barang Dagang yang Diproduksi atau Dibeli pada Batch 1
HPP = Rp 5.000.000 / 500 unit = Rp 10.000 per unit
Maka, HPP untuk 1.000 unit barang dagang yang dibeli adalah:
HPP = (500 x Rp 10.000) + (300 x Rp 12.000) + (200 x Rp 11.000) / 1.000 unit = Rp 11.300 per unit
Kesimpulan
Harga pokok penjualan (HPP) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang dagang. Untuk menghitung HPP, kita dapat menggunakan rumus sederhana HPP = Biaya Produksi atau Akuisisi Barang Dagang / Jumlah Barang Dagang yang Diproduksi atau Dibeli. Selain itu, terdapat juga metode FIFO yang digunakan untuk menghitung HPP ketika kita membeli atau memproduksi barang dagang dalam beberapa batch atau kali produksi.
Dengan menghitung HPP dengan baik, kita dapat mengetahui margin keuntungan yang dihasilkan dari penjualan barang dagang. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami dan menghitung HPP dengan benar. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca dalam memahami cara menghitung HPP barang dagang. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.