Daftar Isi
Cara Menghitung Hpl Dari Hpht
Pendahuluan
Setiap wanita yang sedang hamil pastinya ingin mengetahui kapan waktu kelahiran bayinya. Salah satu cara untuk menghitung waktu kelahiran adalah dengan menggunakan metode HPL (Hari Perkiraan Lahir). HPL dapat dihitung dengan menggunakan metode HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung HPL dari HPHT secara detail.
Pengertian HPHT
HPHT adalah singkatan dari Hari Pertama Haid Terakhir. Metode ini digunakan untuk mengetahui kapan waktu ovulasi terjadi. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur dan siap untuk dibuahi. Saat ovulasi terjadi, kemungkinan besar akan terjadi pembuahan apabila hubungan seksual dilakukan pada saat tersebut.
Dalam metode HPHT, hari pertama haid terakhir dihitung sebagai hari ke-1 siklus menstruasi. Siklus menstruasi normalnya berkisar antara 28-35 hari. Jadi, apabila siklus menstruasi Anda berlangsung 28 hari, maka hari ke-1 haid terakhir dihitung sebagai hari ke-1 siklus.
Pengertian HPL
HPL adalah singkatan dari Hari Perkiraan Lahir. HPL dapat dihitung dengan menggunakan metode HPHT. HPL adalah perkiraan waktu kelahiran bayi yang dihitung berdasarkan waktu ovulasi yang terjadi pada siklus menstruasi terakhir.
Dalam metode HPL, waktu ovulasi dihitung berdasarkan siklus menstruasi terakhir. Jika siklus menstruasi Anda berlangsung 28 hari, maka ovulasi kemungkinan terjadi pada hari ke-14. Hal ini disebabkan oleh ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya.
Cara Menghitung HPL dari HPHT
Berikut ini adalah cara menghitung HPL dari HPHT.
1. Catat tanggal pertama haid terakhir Anda.
2. Hitung jumlah hari antara hari pertama haid terakhir dan hari ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi. Jadi, apabila siklus Anda berlangsung selama 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke-14.
3. Tambahkan 280 hari (atau 40 minggu) ke dalam jumlah hari yang dihitung pada langkah kedua. Ini adalah perkiraan hari kelahiran bayi Anda.
Contoh:
Tanggal pertama haid terakhir Anda adalah 1 Januari. Siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari, sehingga ovulasi terjadi pada 14 Januari.
Jumlah hari antara 1 Januari dan 14 Januari adalah 14 hari.
Tambahkan 280 hari ke dalam jumlah hari tersebut, maka perkiraan hari kelahiran bayi Anda adalah pada 23 September.
Perhitungan HPL dengan Siklus Menstruasi yang Berbeda
Jika siklus menstruasi Anda berbeda dengan siklus menstruasi yang normal, maka perhitungannya akan sedikit berbeda. Berikut ini adalah cara menghitung HPL dengan siklus menstruasi yang berbeda.
1. Catat tanggal pertama haid terakhir Anda.
2. Hitung jumlah hari antara hari pertama haid terakhir dan hari ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi. Jadi, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 35 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke-21.
3. Kurangi jumlah hari pada langkah kedua dengan 14 hari. Ini adalah perkiraan hari ovulasi Anda.
4. Tambahkan 280 hari (atau 40 minggu) ke dalam jumlah hari yang dihitung pada langkah ketiga. Ini adalah perkiraan hari kelahiran bayi Anda.
Contoh:
Tanggal pertama haid terakhir Anda adalah 1 Januari. Siklus menstruasi Anda berlangsung selama 35 hari, sehingga ovulasi terjadi pada 21 Januari.
Jumlah hari antara 1 Januari dan 21 Januari adalah 20 hari.
Kurangi 20 hari dengan 14 hari, maka perkiraan hari ovulasi Anda adalah pada 7 Januari.
Tambahkan 280 hari ke dalam jumlah hari tersebut, maka perkiraan hari kelahiran bayi Anda adalah pada 16 Oktober.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung HPL dari HPHT. HPL dapat dihitung dengan menggunakan metode HPHT, yang menghitung waktu ovulasi berdasarkan hari pertama haid terakhir. Cara menghitung HPL dari HPHT cukup mudah, dan dapat dilakukan dengan menghitung jumlah hari antara hari pertama haid terakhir dan hari ovulasi, lalu menambahkan 280 hari ke dalam jumlah hari tersebut. Adapun perhitungan HPL dengan siklus menstruasi yang berbeda sedikit berbeda, dan dilakukan dengan mengurangi jumlah hari dengan 14 hari sebelum menambahkan 280 hari ke dalam jumlah hari tersebut.
Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.