Cara Menghitung Hari Pasaran Jawa

Cara Menghitung Hari Pasaran Jawa

Bagi masyarakat Jawa, hari pasaran Jawa memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari. Hari pasaran Jawa disebut juga dengan istilah Wetonan, yang terdiri atas pasaran (cyclus lima hari) dan wuku (cyclus 30 hari). Kombinasi antara pasaran dan wuku akan menghasilkan 210 hari yang berbeda dalam satu tahun. Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan detail cara menghitung hari pasaran Jawa.

Pasaran

Pasaran adalah siklus lima hari yang melambangkan lima unsur alam yaitu api, air, tanah, kayu, dan logam. Setiap pasaran memiliki kekuatan atau sifat yang berbeda-beda. Pasaran ini seringkali digunakan dalam berbagai rencana kegiatan dan acara dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Cara menghitung pasaran yang paling mudah adalah melalui tabel pasaran berikut:

Pasaran
Sifat

Pahing
Berapi-api

Pon
Bertanah

Wage
Berudara

Kliwon
Bertukang

Legi
Berair

Untuk mengetahui pasaran saat ini, dapat dilihat melalui kalender pasaran Jawa atau kalkulator pasaran Jawa yang dapat diakses secara online.

Wuku

Wuku adalah siklus 30 hari yang digunakan dalam perhitungan wetonan Jawa. Setiap wuku memiliki nama dan sifat yang berbeda-beda, serta dipercayai memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia. Berikut adalah tabel wuku Jawa:

Wuku
Nama
Sifat

Sinta
Sinta
Cerah dan bersih

Luwu
Luwu
Terbuka dan tulus

Wukir
Wukir
Menanggapi dan bertindak

Kurantil
Kurantil
Perkembangan yang cepat

Tolu
Tolu
Perhatian dan kebijaksanaan

Cara menghitung wuku yang paling mudah adalah dengan menghitung 30 hari sejak awal wuku. Misalnya, jika 1 Sinta jatuh pada tanggal 1 Januari, maka 2 Sinta jatuh pada tanggal 31 Januari dan seterusnya.

Perhitungan Wetonan

Wetonan adalah gabungan antara pasaran dan wuku yang menghasilkan 210 kombinasi berbeda. Setiap wetonan memiliki arti dan makna yang berbeda-beda, serta dapat digunakan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan atau merencanakan kegiatan.

Cara menghitung wetonan adalah dengan menggunakan rumus berikut:

Pasaran ke-n + Wuku ke-m = Wetonan ke-x

Contohnya, jika hari ini adalah 1 Pahing dan 13 Wukir, maka dapat dihitung sebagai berikut:

Pahing ke-1 + Wukir ke-13 = Wetonan ke-12

Jadi, wetonan hari ini adalah wetonan ke-12. Untuk mengetahui arti dari wetonan tersebut, dapat dilihat melalui buku-buku primbon atau kalkulator wetonan Jawa yang tersedia secara online.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung hari pasaran Jawa dengan cara yang mudah dan sederhana. Pasaran dan wuku merupakan dua hal yang penting dalam perhitungan wetonan Jawa, yang dapat digunakan dalam berbagai kegiatan dan acara dalam kehidupan masyarakat Jawa. Dengan memahami cara menghitung hari pasaran Jawa, diharapkan pembaca dapat lebih memahami budaya dan tradisi masyarakat Jawa.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Hari Pasaran Jawa ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.