Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Roti

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Roti

Roti adalah salah satu makanan yang sangat populer di seluruh dunia. Banyak orang yang mencoba membuat roti sendiri di rumah, baik itu untuk keperluan pribadi maupun untuk dijual. Namun, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para produsen roti adalah bagaimana menghitung harga pokok produksi roti. Harga pokok produksi adalah biaya total yang dikeluarkan untuk membuat satu produk. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung harga pokok produksi roti dengan detail.

Langkah-langkah dalam Menghitung Harga Pokok Produksi Roti

Ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam menghitung harga pokok produksi roti. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Hitung Bahan Baku

Langkah pertama dalam menghitung harga pokok produksi roti adalah menghitung biaya bahan baku. Bahan baku roti terdiri dari tepung, ragi, gula, garam, mentega, dan susu. Untuk menghitung biaya bahan baku, cari tahu harga per kilogram untuk masing-masing bahan baku. Kalikan harga per kilogram dengan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat satu roti. Misalnya, jika satu roti membutuhkan 500 gram tepung dengan harga per kilogram Rp 10.000, maka biaya tepung untuk satu roti adalah 500 x Rp 10.000 = Rp 5.000.

2. Hitung Biaya Tenaga Kerja

Langkah kedua dalam menghitung harga pokok produksi roti adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja terdiri dari gaji karyawan, pajak, dan tunjangan. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, hitunglah berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu roti dan berapa banyak karyawan yang terlibat dalam proses produksi. Kalikan gaji karyawan per jam dengan jumlah jam yang dibutuhkan untuk membuat satu roti. Jangan lupa untuk memasukkan biaya pajak dan tunjangan dalam perhitungan.

3. Hitung Biaya Overhead

Langkah ketiga dalam menghitung harga pokok produksi roti adalah menghitung biaya overhead. Biaya overhead adalah biaya produksi yang tidak termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya overhead terdiri dari biaya sewa, listrik, air, bahan bakar, dan lain-lain. Untuk menghitung biaya overhead, hitunglah total biaya overhead selama sebulan. Bagi total biaya overhead dengan jumlah produksi roti per bulan untuk mendapatkan biaya overhead per roti.

4. Hitung Harga Pokok Produksi

Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead, langkah terakhir dalam menghitung harga pokok produksi roti adalah menjumlahkan ketiga biaya tersebut. Misalnya, jika biaya bahan baku untuk satu roti adalah Rp 5.000, biaya tenaga kerja adalah Rp 3.000, dan biaya overhead adalah Rp 2.000, maka harga pokok produksi untuk satu roti adalah Rp 10.000.

Contoh Perhitungan Harga Pokok Produksi Roti

Berikut adalah contoh perhitungan harga pokok produksi roti:

– Biaya bahan baku untuk satu roti: Rp 5.000

– Biaya tenaga kerja untuk satu roti: Rp 3.000

– Biaya overhead untuk satu roti: Rp 2.000

– Harga pokok produksi untuk satu roti: Rp 10.000

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung harga pokok produksi roti. Langkah-langkahnya adalah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead, kemudian menjumlahkan ketiga biaya tersebut. Dengan mengetahui harga pokok produksi roti, para produsen bisa menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan mereka. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan terima kasih telah membaca artikel ini.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Roti ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.