Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Makanan

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Makanan

Bagi pelaku bisnis makanan, menghitung harga pokok penjualan (HPP) menjadi hal yang sangat penting. HPP merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk makanan. Dalam menghitung HPP, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar hasilnya akurat dan tepat. Berikut adalah cara menghitung HPP makanan.

Langkah Pertama: Tentukan Bahan Baku Yang Digunakan

Langkah awal dalam menghitung HPP makanan adalah menentukan bahan baku yang digunakan. Bahan baku ini bisa berupa sayuran, daging, tepung dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam memproduksi makanan. Setelah bahan baku teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencatat harga beli bahan baku tersebut.

Langkah Kedua: Hitung Biaya Bahan Baku Yang Digunakan

Langkah kedua adalah menghitung biaya bahan baku yang digunakan dalam memproduksi makanan. Untuk melakukan ini, anda perlu mengetahui berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu porsinya. Setelah itu, kalikan dengan harga beli bahan baku tersebut.

Contoh: Jika anda menggunakan 200 gram daging seharga Rp 50.000 per kilogram, maka biaya untuk bahan baku tersebut adalah Rp 10.000.

Langkah Ketiga: Hitung Biaya Tenaga Kerja

Langkah ketiga adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja ini mencakup gaji karyawan, asuransi dan tunjangan lainnya. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, anda perlu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu porsi makanan dan berapa upah per jam yang diberikan kepada karyawan.

Contoh: Jika waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu porsi makanan adalah 30 menit dan upah per jam yang diberikan kepada karyawan adalah Rp 20.000, maka biaya tenaga kerja untuk satu porsi makanan adalah Rp 5.000.

Langkah Keempat: Hitung Biaya Overhead

Langkah keempat adalah menghitung biaya overhead. Biaya overhead ini mencakup biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi makanan seperti biaya listrik, air, sewa tempat dan lain-lain. Untuk menghitung biaya overhead, anda bisa menghitung biaya rata-rata selama satu bulan dan membaginya dengan jumlah porsi makanan yang dihasilkan dalam satu bulan.

Contoh: Jika biaya overhead selama satu bulan adalah Rp 1.000.000 dan jumlah porsi makanan yang dihasilkan dalam satu bulan adalah 10.000, maka biaya overhead per porsi makanan adalah Rp 100.

Langkah Kelima: Hitung HPP

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, langkah terakhir adalah menghitung HPP. HPP bisa dihitung dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Setelah itu, total biaya tersebut dibagi dengan jumlah porsi makanan yang dihasilkan.

Contoh: Jika biaya bahan baku per porsi makanan adalah Rp 10.000, biaya tenaga kerja per porsi makanan adalah Rp 5.000, dan biaya overhead per porsi makanan adalah Rp 100, maka HPP per porsi makanan adalah Rp 15.100.

Kesimpulan

Dalam bisnis makanan, menghitung HPP sangatlah penting untuk menentukan harga jual yang tepat. Langkah-langkah dalam menghitung HPP meliputi menentukan bahan baku yang digunakan, menghitung biaya bahan baku yang digunakan, menghitung biaya tenaga kerja, menghitung biaya overhead, dan menghitung HPP. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan biaya produksi makanan bisa dihitung dengan akurat dan tepat.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Makanan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.