Cara Menghitung Harga Jual Reseller

Cara Menghitung Harga Jual Reseller

Pengertian Harga Jual Reseller

Harga jual reseller adalah harga yang digunakan oleh reseller untuk menjual produk atau jasa yang mereka beli dari supplier atau produsen ke pelanggan akhir. Dalam hal ini, reseller berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen akhir. Untuk mendapatkan keuntungan, reseller perlu menghitung harga jual yang tepat dan sesuai dengan pasar.

Langkah-langkah Menghitung Harga Jual Reseller

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghitung harga jual reseller:

1. Hitung Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat produk atau jasa. Biaya produksi ini meliputi bahan baku, upah tenaga kerja, biaya listrik, biaya operasional pabrik, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses produksi.

Contoh:

Misalnya, untuk membuat sebuah baju, produsen mengeluarkan biaya bahan baku sebesar Rp 50.000 dan biaya upah tenaga kerja sebesar Rp 20.000. Total biaya produksi untuk satu baju adalah sebesar Rp 70.000.

2. Hitung Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi tetapi terkait dengan operasional bisnis, seperti biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya telepon, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasional bisnis.

Contoh:

Jika produsen memiliki biaya overhead sebesar Rp 10.000.000 per bulan dan dalam satu bulan produsen memproduksi 1000 baju, maka biaya overhead per unit baju adalah sebesar Rp 10.000.

3. Hitung Margin Keuntungan

Margin keuntungan adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi. Margin keuntungan biasanya dinyatakan dalam persentase.

Contoh:

Jika produsen ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 30%, maka harga jual baju yang dihasilkan adalah sebesar Rp 91.000. Dalam hal ini, margin keuntungan adalah sebesar Rp 21.000 (Rp 91.000 – Rp 70.000) atau sebesar 30% dari harga jual.

4. Hitung Harga Jual Reseller

Setelah mengetahui biaya produksi, biaya overhead, dan margin keuntungan, langkah selanjutnya adalah menghitung harga jual reseller. Harga jual reseller biasanya lebih rendah dari harga jual yang ditawarkan produsen kepada konsumen akhir.

Contoh:

Jika produsen menawarkan harga jual sebesar Rp 91.000, maka harga jual reseller dapat ditetapkan sebesar Rp 80.000. Dalam hal ini, reseller memperoleh keuntungan sebesar Rp 11.000 (Rp 80.000 – Rp 70.000).

Cara Menghitung Harga Jual Reseller dengan Markup

Selain menggunakan margin keuntungan, reseller juga dapat menggunakan markup untuk menghitung harga jual reseller. Markup adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang dinyatakan dalam persentase.

Contoh:

Jika reseller membeli baju dari produsen dengan harga Rp 80.000 dan ingin mendapatkan markup sebesar 50%, maka harga jual reseller adalah sebesar Rp 120.000. Dalam hal ini, markup adalah sebesar 50% dari harga beli.

Kesimpulan

Dalam menghitung harga jual reseller, perlu diperhatikan biaya produksi, biaya overhead, margin keuntungan, dan markup. Reseller perlu menetapkan harga jual yang sesuai dengan pasar agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Harga Jual Reseller ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.