Cara Menghitung Harga Jual Kue

Cara Menghitung Harga Jual Kue

Sebagai seorang penjual kue, tentu saja salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah harga jual kue yang akan ditawarkan. Namun, bukan hanya sekedar memberikan harga sembarangan, tetapi perlu ada perhitungan yang matang agar harga yang ditawarkan bisa sesuai dengan harga pasar dan tetap menguntungkan bagi penjual. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung harga jual kue secara komprehensif.

Langkah-Langkah Menghitung Harga Jual Kue

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung harga jual kue, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. Pertama, pastikan kamu sudah mengetahui harga bahan baku yang akan digunakan untuk membuat kue tersebut. Kedua, pastikan kamu sudah mengetahui biaya listrik, gas, dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembuatan kue. Ketiga, pastikan kamu sudah mengetahui biaya penyusutan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan kue. Setelah memperhatikan hal-hal tersebut, kamu bisa melanjutkan dengan langkah-langkah berikut:

Hitung biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kue. Misalnya, kamu menggunakan 500 gram tepung terigu seharga Rp. 10.000, 200 gram gula seharga Rp. 5.000, dan 3 butir telur seharga Rp. 6.000. Maka, biaya bahan baku untuk membuat kue tersebut adalah Rp. 21.000.
Hitung biaya listrik, gas, dan bahan bakar. Misalnya, kamu menggunakan biaya listrik Rp. 200.000 per bulan dan dalam sebulan kamu memproduksi 1000 kue. Maka, biaya listrik yang perlu dihitung adalah Rp. 200.000 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 200 per kue. Selain itu, kamu juga menggunakan gas seharga Rp. 50.000 per bulan dan dalam sebulan kamu memproduksi 1000 kue. Maka, biaya gas yang perlu dihitung adalah Rp. 50.000 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 50 per kue. Terakhir, kamu menggunakan bahan bakar seharga Rp. 100.000 per bulan dan dalam sebulan kamu memproduksi 1000 kue. Maka, biaya bahan bakar yang perlu dihitung adalah Rp. 100.000 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 100 per kue. Jadi, total biaya listrik, gas, dan bahan bakar adalah Rp. 350 per kue.
Hitung biaya penyusutan peralatan. Misalnya, kamu menggunakan oven seharga Rp. 10.000.000 dengan masa pakai 5 tahun. Maka, biaya penyusutan peralatan setiap tahun adalah Rp. 2.000.000 (Rp. 10.000.000 dibagi 5 tahun). Dalam sebulan, biaya penyusutan peralatan adalah Rp. 166.666 (Rp. 2.000.000 dibagi 12 bulan). Jika dalam sebulan kamu memproduksi 1000 kue, maka biaya penyusutan peralatan per kue adalah Rp. 166.666 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 167 per kue.
Jumlahkan semua biaya yang sudah dihitung sebelumnya. Misalnya, biaya bahan baku adalah Rp. 21.000, biaya listrik, gas, dan bahan bakar adalah Rp. 350, dan biaya penyusutan peralatan adalah Rp. 167. Maka, total biaya produksi per kue adalah Rp. 21.517 (Rp. 21.000 + Rp. 350 + Rp. 167).
Hitung keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Misalnya, kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari harga produksi. Maka, keuntungan yang ingin kamu dapatkan adalah 30% dari Rp. 21.517, yaitu sebesar Rp. 6.455 (Rp. 21.517 dikali 30%).
Jumlahkan biaya produksi per kue dengan keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Misalnya, biaya produksi per kue adalah Rp. 21.517 dan kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 6.455. Maka, harga jual kue yang kamu tetapkan adalah Rp. 27.972 (Rp. 21.517 + Rp. 6.455).

Contoh Kasus Cara Menghitung Harga Jual Kue

Untuk lebih memahami langkah-langkah di atas, berikut ini adalah contoh kasus cara menghitung harga jual kue:

Seorang penjual kue ingin menjual kue bolu kukus. Dalam pembuatan kue bolu kukus tersebut, ia menggunakan bahan baku sebagai berikut:

500 gram tepung terigu seharga Rp. 10.000
200 gram gula seharga Rp. 5.000
3 butir telur seharga Rp. 6.000

Dalam proses pembuatan kue bolu kukus tersebut, ia juga menggunakan listrik, gas, dan bahan bakar. Biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulan adalah Rp. 200.000. Biaya gas yang dikeluarkan setiap bulan adalah Rp. 50.000. Biaya bahan bakar yang dikeluarkan setiap bulan adalah Rp. 100.000. Ia juga menggunakan oven seharga Rp. 10.000.000 dengan masa pakai 5 tahun.

Dalam sebulan, ia berhasil memproduksi 1000 kue bolu kukus. Ia ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari harga produksi. Berapa harga jual kue bolu kukus yang perlu ia tetapkan?

Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

Hitung biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kue. Biaya bahan baku untuk membuat kue bolu kukus adalah Rp. 21.000 (Rp. 10.000 + Rp. 5.000 + Rp. 6.000).
Hitung biaya listrik, gas, dan bahan bakar. Biaya listrik yang perlu dihitung adalah Rp. 200 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 0,2 per kue. Biaya gas yang perlu dihitung adalah Rp. 50 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 0,05 per kue. Biaya bahan bakar yang perlu dihitung adalah Rp. 100 dibagi dengan 1000 kue, yaitu Rp. 0,1 per kue. Jadi, total biaya listrik, gas, dan bahan bakar adalah Rp. 0,35 per kue.
Hitung biaya penyusutan peralatan. Biaya penyusutan peralatan per kue adalah Rp. 167 (Rp. 166.666 dibagi dengan 1000 kue).
Jumlahkan semua biaya yang sudah dihitung sebelumnya. Total biaya produksi per kue adalah Rp. 21.167 (Rp. 21.000 + Rp. 0,35 + Rp. 167).
Hitung keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Keuntungan yang ingin didapatkan adalah 30% dari harga produksi, yaitu sebesar Rp. 6.350 (Rp. 21.167 dikali 30%).
Jumlahkan biaya produksi per kue dengan keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Harga jual kue bolu kukus yang perlu ditetapkan adalah Rp. 27.517 (Rp. 21.167 + Rp. 6.350).

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menghitung harga jual kue yang baik adalah dengan memperhitungkan biaya bahan baku, biaya listrik, gas, dan bahan bakar, serta biaya penyusutan peralatan. Selain itu, perlu juga memper