Daftar Isi
Cara Menghitung Fungsi Permintaan Dan Fungsi Penawaran
Pendahuluan
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran adalah dua konsep ekonomi mendasar yang membantu kita memahami bagaimana pasar bekerja. Fungsi permintaan menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan harga barang atau jasa, sementara fungsi penawaran menggambarkan bagaimana produsen bereaksi terhadap perubahan harga. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam cara menghitung fungsi permintaan dan fungsi penawaran.
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang diminta oleh konsumen pada harga tersebut. Secara umum, fungsi permintaan dapat dituliskan sebagai:
Qd = a – bP
Di mana:
– Qd adalah jumlah yang diminta pada harga tertentu.
– P adalah harga barang atau jasa tersebut.
– a adalah jumlah yang diminta pada harga nol (intersep).
– b adalah perubahan persentase dalam jumlah yang diminta yang terjadi ketika harga berubah satu persen (slope).
Misalnya, jika harga sebuah buku adalah Rp 50.000 dan jumlah yang diminta adalah 1000 buah, fungsi permintaan dapat dituliskan sebagai:
1000 = a – b(50000)
Kita juga tahu bahwa jika harga nol, jumlah yang diminta adalah 3000 buah. Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan dua persamaan untuk menentukan nilai a dan b. Hasilnya adalah:
a = 3500
b = 0,04
Dengan mengetahui nilai a dan b, kita dapat menghitung fungsi permintaan pada harga apa pun. Misalnya, jika harga buku adalah Rp 60.000, maka jumlah yang diminta dapat dihitung sebagai:
Qd = 3500 – 0,04(60000) = 3200
Dengan demikian, jika harga naik menjadi Rp 60.000, maka jumlah yang diminta akan turun menjadi 3200 buah.
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang ditawarkan oleh produsen pada harga tersebut. Secara umum, fungsi penawaran dapat dituliskan sebagai:
Qs = c + dP
Di mana:
– Qs adalah jumlah yang ditawarkan pada harga tertentu.
– P adalah harga barang atau jasa tersebut.
– c adalah jumlah yang ditawarkan pada harga nol (intersep).
– d adalah perubahan persentase dalam jumlah yang ditawarkan yang terjadi ketika harga berubah satu persen (slope).
Misalnya, jika harga sebuah buku adalah Rp 50.000 dan jumlah yang ditawarkan adalah 2000 buah, fungsi penawaran dapat dituliskan sebagai:
2000 = c + d(50000)
Kita juga tahu bahwa jika harga nol, jumlah yang ditawarkan adalah 500 buah. Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan dua persamaan untuk menentukan nilai c dan d. Hasilnya adalah:
c = -2500
d = 0,06
Dengan mengetahui nilai c dan d, kita dapat menghitung fungsi penawaran pada harga apa pun. Misalnya, jika harga buku adalah Rp 60.000, maka jumlah yang ditawarkan dapat dihitung sebagai:
Qs = -2500 + 0,06(60000) = 3500
Dengan demikian, jika harga naik menjadi Rp 60.000, maka jumlah yang ditawarkan akan naik menjadi 3500 buah.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran sangat penting dalam ekonomi karena membantu kita memahami bagaimana pasar bekerja. Fungsi permintaan menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan harga barang atau jasa, sementara fungsi penawaran menggambarkan bagaimana produsen bereaksi terhadap perubahan harga. Dengan mengetahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran, kita dapat memprediksi bagaimana perubahan harga akan memengaruhi pasar secara keseluruhan.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Fungsi Permintaan Dan Fungsi Penawaran ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.