Cara Menghitung Free Cash Flow Pada Laporan Keuangan

Cara Menghitung Free Cash Flow Pada Laporan Keuangan

Pengertian Free Cash Flow

Sebelum membahas tentang cara menghitung free cash flow pada laporan keuangan, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu free cash flow. Free cash flow adalah arus kas yang tersedia setelah mempertimbangkan pengeluaran modal yang diperlukan untuk menjaga operasi bisnis tetap berjalan. Free cash flow sering digunakan sebagai ukuran penting dalam mengevaluasi kesehatan keuangan bisnis, karena dapat memberikan gambaran tentang kemampuan bisnis untuk menghasilkan kas yang tidak terikat.

Langkah-langkah Menghitung Free Cash Flow

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menghitung free cash flow pada laporan keuangan:

1. Pertama, tentukan arus kas bersih dari operasi bisnis. Arus kas bersih dapat ditemukan pada laporan arus kas. Ini mencakup semua penerimaan kas dari penjualan dan layanan, dikurangi oleh semua pengeluaran kas yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti gaji, bahan baku, sewa, dan pajak.

2. Selanjutnya, tambahkan atau kurangkan perubahan dalam modal kerja bersih. Modal kerja bersih adalah selisih antara aset lancar (seperti uang tunai dan piutang) dan kewajiban lancar (seperti hutang dagang dan tagihan yang harus dibayar). Perubahan dalam modal kerja bersih dapat mempengaruhi jumlah kas yang tersedia untuk bisnis. Jika modal kerja bersih meningkat, jumlah kas yang tersedia akan berkurang, dan sebaliknya.

3. Kemudian, kurangi pengeluaran modal. Pengeluaran modal adalah biaya untuk memperoleh atau mempertahankan aset fisik, seperti gedung, mesin, atau kendaraan. Pengeluaran modal sering ditampilkan di laporan arus kas dalam bagian pengeluaran untuk investasi. Pengurangan pengeluaran modal dari arus kas bersih memberikan gambaran tentang kemampuan bisnis untuk mempertahankan aset fisik.

4. Terakhir, kurangi dividen yang dibayarkan. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen mengurangi jumlah kas yang tersedia untuk bisnis. Oleh karena itu, dividen yang dibayarkan harus dikurangkan dari arus kas bersih untuk menghitung free cash flow.

Contoh Perhitungan Free Cash Flow

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki arus kas bersih dari operasi bisnis sebesar Rp 1 miliar, perubahan modal kerja bersih sebesar Rp 500 juta, pengeluaran modal sebesar Rp 300 juta, dan dividen yang dibayarkan sebesar Rp 200 juta. Untuk menghitung free cash flow perusahaan ABC, lakukan perhitungan sebagai berikut:

Arus kas bersih dari operasi bisnis (Rp 1 miliar)
+ Perubahan modal kerja bersih (Rp 500 juta)
– Pengeluaran modal (Rp 300 juta)
– Dividen yang dibayarkan (Rp 200 juta)
= Free cash flow (Rp 1,0 miliar + Rp 0,5 miliar – Rp 0,3 miliar – Rp 0,2 miliar = Rp 1 miliar)

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan ABC memiliki free cash flow sebesar Rp 1 miliar.

Kesimpulan

Free cash flow adalah arus kas yang tersedia setelah mempertimbangkan pengeluaran modal yang diperlukan untuk menjaga operasi bisnis tetap berjalan. Untuk menghitung free cash flow pada laporan keuangan, langkah-langkah yang dapat digunakan adalah menentukan arus kas bersih dari operasi bisnis, menambah atau mengurangkan perubahan dalam modal kerja bersih, mengurangi pengeluaran modal, dan mengurangi dividen yang dibayarkan. Dengan memahami cara menghitung free cash flow, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang kesehatan keuangan bisnis. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.